stop


Suara Semesta (Majalengka) - Kapolres Majalengka Polda Jabar AKBP Edwin Affandi menjadi narasumber di acara ngobrol bareng bersama Ormas Se Kabupaten Majalengka yang bertempat di Hotel Horison Kertajati - Majalengka, Rabu (20/7/2022).

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Bakesbangpol Kabupaten Majalengka dengan tema "Pemberdayaan Organisasi Kemasyarakatan melalui Penguatan Kapasitas Kelembagaan Dalam Berpartisipasif Membangun Majalengka Raharja".

Turut hadir dalam Kegiatan tersebut Kepala Badan Kesbangpol Jabar diwakili Kabid Ketahanan Ekonomi Seni dan Budaya Agama dan Kemasyarakatan Badan Kesbangpol Jabar Ruliadi, Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana, Sekda  Majalengka Drs. H.Eman Suherman, Ketua DPRD Majalengka Drs. H. Edy Anas Djunaedi, Dandim diwakili Kasdim 0617/Majalengka Mayor Inf. Sugiono, Kajari Majalengka Eman Sulaeman, Ketua Pengadilan Negeri  Majalengka Heni Farida, Kepala Badan Kesbangpol Majalengka Dr. H. Heri Rahyubi, Kepala Diskominfo Majalengka H. Gatot Sulaeman, Kabid Poldagri Kesbangpol Majalengka Hj. Ida Agustina Firtiani, Kabid Penindakan Perda Satpol PP Majalengka Wawan Anwar Sutisna, Camat Kertajati Andik Sujarwo, Diikuti Para Ormas, LSM, Yayasan dan OKP yang hadir 250 orang.


Dalam kesempatan tersebut Kapolres Majalengka AKBP Edwin Affandi menyampaikan, terimakasih kepada Kesbangpol Kabupaten Majalengka di momen yang sejuk dan situasi berorganisasi tentunya ada sedikit dinamika yang terjadi dilapangan dan akhirnya bermuara pada kehadiran kepolisian sebagai bagian dari negara untuk membangun dan menciptakan keamanan serta ketertiban.

"Sebelum itu terjadi, bahwa saya bersyukur bisa menyampaikan hal - hal yang perlu kiranya untuk mencegah terjadinya konflik kepentingan supaya kabupaten majalengka dalam keadaan kondusif. Kita perlu mengingat empat Pilar Kebangsaan sebagai dasar atau pedoman organisasi masyarakat dalam tumbuh dan berkembang," kata Kapolres.

Lanjut Kapolres, empat Pilar Kebangsaan yang pertama yaitu Ideologi pancasila, Pancasila tidak serta merta turun sebagai rahmat Illahi, Pancasila bukan merupakan situs peninggalan yang tiba - tiba kita temukan, Pancasila merupakan hasil pemikiran pendiri - pendiri bangsa indonesia. Rumusan pancasila ini diselesaikan dan disepakati dengan musyawarah dan mufakat.

"Empat Pilar Kebangsaan selanjutnya yaitu Undang - Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia," lanjutnya.

Masih kata Kapolres, romantika yang terjadi misalnya ada gejolak Covid-19 satu sama lain saling menyalahkan, kemudian efek tersebut ekonomi melemah, setelah itu ada masalah baru seperti minyak goreng meningkat dikarenakan perang Rusia VS Ukraina, menjelang Idul adha 1443 Hijriah muncul penyakit mulut dan kuku, lalu muncul lagi harga minyak dunia naik semua negara yang tidak memberikan subsidi kepada bahan bakar minyak rakyatnya akhirnya harus menaikan harga minyaknya.

"Kondisi ini dimanfaatkan supaya kita terpecah belah dan saling menyalahkan satu sama lain dan tidak ada lagi sikap respek terhadap teman sendiri dan pemerintah. Semangat bersatunya pahlawan perlu kita contoh bahwa kokohnya negara indonesia dipengaruhi hati nurani kita semua yang merupakan bagian dari bangsa indonesia," sambungnya.


Dikatakan Kapolres, apabila ada campur tangan asing yg mendanai orang luar untuk mengaduk - aduk kepercayaan saudara, teman maupun kerabat maka yang terjadi kita mudah terpecah belah.

"Potensi konflik yang ada disekitar dan sekeliling kita bahwa tidak menutup kemungkinan ormas satu dengan ormas yang lain berbeda kepentingan," katanya lagi.

Dalam perbedaan kepentingan ini pihak kepolisian mengingatkan perbedaan kepentingan itu tidak boleh, seperti memaksakan kehendak tanpa fakta dan tanpa informasi yang jelas, membawa pembicaraan ke ranah yang tidak seharusnya, kemudian debat kusir menimbulkan pertikaian dan rasa dendam, hingga akhirnya memunculkan konflik.

"Mudah - mudahan bapak- ibu sekalian agar tidak memaksakan kehendak dalam menyelesaikan masalah yang muncul. Sikap dan rasa saling memiliki serta menghargai itu perlu dipupuk dari sekarang," harap AKBP Edwin Affandi.

Tidak sedikit ormas yang melakukan aktifitasnya melebihi fungsi dan peranannya. Pada pelaksanaan ormas tersebut berperan sebagai penyidik bahkan ada ormas yang menjemput dan menginterogasi. Hal ini membuat situasi dan kondisi tidak kondusif.

"Saya berharap situasi dan kondusif di Wilayah Kabupaten Majalengka tetap bisa kita pelihara dengan baik,," tutup Kapolres Majalengka AKBP Edwin Affandi. @Heri
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments: