stop


Suara Semesta (Indramayu) - Belakangan ini kita sering mendengar tentang Stunting dan sering dibicarakan oleh ibu-ibu yang memiliki anak balita. Stunting dan pendek memang artiannya sama yaitu menghasilkan tubuh yang tidak terlalu tinggi. Namun stunting dan pendek adalah kondisi yang berbeda sehingga membutuhkan penanganan yang serius  

Stunting pada anak memang harus menjadi perhatian khusus dan diwaspadai. Kondisi ini dapat menandakan bahwa nutrisi serta gizi anak tidak terpenuhi dengan baik. Jika dibiarkan tanpa penanganan, stunting bisa menimbulkan dampak jangka panjang kepada anak. 

Anak tidak hanya mengalami hambatan pertumbuhan fisik, tapi nutrisi yang tidak mencukupi juga memengaruhi kekuatan daya tahan tubuh hingga perkembangan otak anak. 

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun. Balita pendek (stunted) adalah dimana kondisi balita dalam tumbuh kembangnya tidak sesuai usia (kurang tumbuhkembangnya) 

Dalam rangka mengatasi kondisi Stunting di wilayah Kodim 0616/Indramayu, Bintara Pembina Desa (Babinsa ) Koramil 1610/Krangkeng bersama petugas gizi Puskesmas Krangkeng, Kuwu Krangkeng serta kader Posyandu dan kader PKK Desa Krangkeng bergerak melakukan pendataan warga yang terindikasi Stunting. 

Seperti yang dilakukan oleh Sertu Sudono, Kamis 21 Juli 2022 selaku Babinsa Desa Krangkeng beserta perangkat desa, kader PKK, Kader Poyandu dan petugass gizi dari puskesmas Krangkeng langsung mendatangi keluarga pasangan Amin Makmun dan Djadjila warga blok Kubur RT/RW 11/04 Desa Krangkeng untuk memonitor perkembangan putri pertamanya Dian Fatimatus Salwa 3,2 th yang terindikasi Stunting.

Dalam kesempatan tersebut petugas gizi puskesmas Krangkeng Asaa menyampaikan kepada orang tua Dian Fatimatus Salwa agar memperhatikan asupan gizi yang seimbang guna pertumbuhan maksimal putrinya. 

Pada kunjungan monitor perkembangan Stunting tersebut juga diberikan bantuan  kepedulian berupa Susu, biskuit, buah-buahan dan vitamin, juga disampaikan agar orang tua  rajin menbawa putrinya  mengikuti kegiatan posyandu untuk mengetahui perkembangannya.

Komandan Koramil 1610/Krangkeng Kapten Arh Asep suherdin juga menyampaikan, kegiatan peduli Stunting ini merupakan Program TNI AD sesuai inpres Prsesiden RI, dalam rangka mengatasi tumbuh kembang  balita yang kurang maksimal (Stunting), karena mereka adalah tunas tunas bangsa yang akan melanjutkan perjuangan pembangunan negara ini.


"Harapannya, dengan kegiatan peduli stunting  ini, nasyarakat terutama ibu hamil tahu apa yg harus dilakukan selama masa kehamilam yaitu asupan gizi yang cukup, pola makan yg teratur serya menjaga sanitasi kesehatan keluaŕga dan lingkungan, juga agar mewaspadai pasca melahirkan dan  pemberian ASI selama enam bulan pertama untuk bayi," harap Danramil. @Heri
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments: