stop


Suara Semesta 
(Kabupaten Cirebon) - Pejuang Siliwangi adalah Organisasi Kemasyarakatan yang didirikan dan dibentuk oleh anggota masyarakat secara sukarela berdasarkan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan dan tujuan untuk berpastisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sebagaimana tertuang pada Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4, yang berbunyi, “Melindungi bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.”

Pada awalnya sebuah perkumpulan Pencak Silat yang didirikan oleh Raden AMA Purwadiredja dkk di Desa Sagalaherang Kecamatan Sagalaherang Kabupaten Subang pada tanggal 2 Juli 1922, dengan tujuan mengembangkan syariat Islam yang bersumber pada Al-Qur`an dan Hadist Nabi dengan mengajarkan dan memberikan pemahaman tentang Rukun Islam dan Rukun Iman, Sholawat serta belajar kanuragan, pada setiap anggota yang diajarkan hal tersebut untuk meningkatkan keImanan dan Ketaqwaan terhadap Allah SWT.

Seiring perjalananya perkumpulan ini menjadi berkembang dari satu daerah ke-daerah lain bahkan antar Provinsi.Tujuannya adalah untuk menghimpun kekuatan untuk melakukan perlawanan terhadap para penjajah memperkokoh jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan serta membangun dan menanamkan rasa Nasionalisme dan Patriotisme terhadap bangsanya.Karena perkumpan tersebut sadar selama ratusan tahun Indonesia dijajah oleh Belanda dan dirasakan adalah Kemiskinan, Kebodohan dan Ketergalan ini adalah konsep yang ditanamkan pada bangsa Indonesia.

Dalam berjalannya waktu, Perkumpulan Pencak Silat berganti nama menjadi Partisan Siliwangi dan pada tahun 1996 pada masa kepemimpinan ditingkat pusat dijabat oleh Letnan Jendral TNI Raden WIYOGO ATMODARMINTO atas saran dari Panglima Jendral TNI FAISHAL TANJUNG berganti lagi menjadi PEJUANG SILIWANGI INDONESIA hingga sekarang.

Pejuang Siliwangi didirikan pada tanggal 2 Juli 1992 dan kemudian dibuatlah Akta Pendirian pada Notaris KOSWARA, SH, di Bandung pada tanggal 3 Oktober 1967 Nomor: 2 tahun 1967 artinya organisasi ini sudah berbadan hukum dan bersifat Nasional bukan kedaerahan kepengurusan dari Pusat disebut Dewan Pimpinan Pusat , tingkat Provinsi disebut Dewan Pimpinan Daerah, tingkat Kota / Kabupaten disebut Dewan Pimpinan Anak Cabang, ditingkat Desa/Kelurahan disebut Dewan Pimpinan Ranting.

Adapun jumlah anggota se-Indonesia terdiri dari 23 DPD (tingkat Provinsi), 264 DPC (tingkat Kabupaten/Kota), sedang para Ketua Umum yang pertama dijabat oleh Raden AMA OETJE POERWADIREDJA (1922-1968), yang kedua dijabat oleh Brigadir Jendral TNI DARSONO (1968-1979), yang ketiga dijabat oleh Brigadir Jendral TNI H. SADIKIN MUHAMAD (1979-1983), yang ke empat dijabat oleh Walikota Jendral TNI Drs. H. SATIBI DARWIS (1983-1990), yang ke lima dijabat oleh Jendral TNI Raden WIDODO (1990-1999), yang ke enama dijabat oleh Letnan Jendral TNI H. WIYOGO ATMODARMINTO (1999-2004), yang ke tujuh dijabat oleh Letnan Jendral H. KIKI SYAHNAKRI (2004-2009), yang ke delapan dijabat oleh Letnan Jendral TNI DJAJA SUPARMAN (2009-2014), yang ke sembilan Brigadir Jendral TNI Dr. Ir H. NASEP RACHMAT, MM, M.Si.(2014-2018), yang ke sepuluh Letnan Jendral TNI H.

Kiprah Pejuang Siliwangi sudah mengalami tiga Zaman dari mulai Jaman Kolonial Belanda ikut melakukan pertempuran di beberapa daerah antara lain Jakarta , Kranji, Bekasi, Karawang. Tasikmalaya, sumedang. Pada masa Penjajahan Jepang anggota Pejuang Siliwangi dididik kemiliteran oleh tentara Haiho Jepang. Pada masa Kemerdekaan Pejuang Siliwangi melakukan penumpasan G30PKI di Jogyakarta dan Madiun dan pada tanggal 10 September 1949 di undang Presiden Soekarno menerima penghargaan atas jasa-jasanya berupa “Bintang Grilya”

Sementara Dewan Pimpinan Cabang Pejuang Siliwangi Kabupaten Cirebon di bawah komando MUSTAMID. AM, S.Pd., SH, MH, CLA telah melakukan beberapa hal: sejak dilantik pada tanggal 3 Oktober 2020 di Kantor Bupati Cirebon oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah Provinsi Jawa Barat Brigadir Jendral TNI Dr. Ir. H. NASEP RACHMAT, MM, M.SI dan juga sebagai Rektor Universitas Balai Bandung dan turut hadir juga Ketua Umum Pejuang Siliwangi Indonesia Letnan Jendral TNI H. YAYAT SUDRAJAT, SE Mantan Kapolda Sumatera Barat Irjend Pol Dr. Drs. H. WAHYU DAENI, SH, MH dan FORKOPIMDA dan jajaran TNI dan Polri serta hadir juga Anggota Pejuang Siliwangi dari Kabupaten / Kota lain diluar dugaan pada saat pandemi yang hadir sampi mbludak tidak tertampung di Kantor Bupati Cirebon banyak diluar tidak bisa masuk.

Hal-hal yang sudah dilakukan oleh ketua DPC Mustamid antara lain: membentuk kepengurusan ditingkat kecamatan sebanyak 23 DPAC, Pendampingan masyarakat yang terkena masalah hukum, Penyantunan anak yantim piatu di daerah Kesunean, Wisata Religi Ziarah ke makam Sunan Gunung jati, Pangeran Cakra buana, dan makam Raden AMA Otje Purwadiredja, ta`ziah anggota yang sakit maupun meninggal, menghadiri upacara HUT RI di Pemda Kabupaten Cirebon setiap tahun, menghadiri HUT Pejuang Siliwangi satu Abad di Karawang pada tanggal 2 Juli 2022, mengadakan DIKLATSAR, kunjungan Keponpes Al-Mansyuriyah Panguragan Cirebon, mengadakan lomba-lomba HUT RI dihadiri Wakil Bupati Cirebon, melati Ketrampilan Rotan para anggota.Rencana kegiatan berikutnya adalah melakukan penataan kepengurusan dan penertiban administrasi, KTA, membentuk kepengurusan yang belum terbentuk,kunjungan DPC ke DPAC, Gelar Pasukan se-jawa Barat dengan perkiraan 5000 pasukan dan direncanakan dibuka oleh mentri pertahanan di Cirebon.

(Koharrudin)
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments: