Suara Semesta 
(Pasuruan) – Terlihat Risma Ditemani Anggota Komisi VIII DPR RI, Anisah Syakur. Dalam acara itu, Risma memberikan santunan kepada 23 orang korban Tragedi Kanjuruhan.

“Saya turut turut berduka cita kepada korban Tragedi Kanjuruan. Kali ini saya menyampaikan santunan yang menjadi tugas pokok Kementerian Sosial.
Karena tragedi ini merupakan bencana non alam. Sekali lagi, saya hanya melaksanakan tugas,” kata Risma.

Dari 23 korban itu, 16 orang ahli waris merupakan korban meninggal, tiga orang luka berat, dan empat orang luka ringan. Bagi korban meninggal Risma memberikan santunan senilai Rp 15 juta per orang. Sedangkan untuk korban luka berat akan diberi santunan Rp 5 juta per orang.

Lalu, korban luka ringan Rp 2,5 juta setiap orangnya. Santunan yang diberikan totalnya senilai Rp 265 juta. Dari 26 korban tersebut, dikatakan Risma, merupakan korban yang masih belum menerima. Sedangkan saat ditanya pertanyaan terkait penerima bantuan sosial (bansos) Kemensos memiliki kriteria tersendiri.

“Atas Nama Pribadi, kami turut turut berduka kepada keluarga yang ditinggalkan dengan tregedi ini semoga ini terakhir, dan juga Kami sangat senang dan mengapresiasi bantuan yang sudah diberikan oleh Kementerian Sosial melalui Bu Menteri Risma yang sudah mengalirkan santunan bagi korban meninggal, tetapi-korban luka yang banyak di antaranya berasal dari keluarga yang kurang mampu juga membutuhkan bantuan tersebut. Jika semuanya mendapatkan santunan masing-masing Rp 5 sampai 15 juta, angka yang tentu relatif kecil bagi anggaran Kementerian sosial, tapi sangat besar artinya bagi kehadiran negara dan sangat membantu para korban, semoga bisa sedikit membantu” Ujar Anisah Syakur DPR RI dari Komisi 8 yang ikut hadir mendampingi Menteri Sosial Republik Indonesia.

“Untuk keluarga penerima bansos itu ada kriterianya, seperti ibu tadi yang memiliki anak yatim. Sehingga masuk dalam kriteria penerima bansos,” sambungnya.

Selain santunan, Kemensos juga memberikan sesi konseling psikologis bagi korban. Hal ini diharapkan mengurangi trauma bagi korban dan keluarganya.

Sementara itu, Mutadlo, warga Kabupaten Pasuruan yang menjadi korban Tragedi Kanjuruhan, menjadi favorit atas santunan tersebut. Namun demikian, dirinya belum melupakan Tragedi di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) lalu.

“Saat kejadian saya berada dilokasi dan saya menjadi korban. Hasil tangan saya ulang. Sampai saat ini belum sembuh. Sehingga saya belum bisa bekerja,” katanya. (Red)

Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

stop