Suara Semesta 
(Kabupaten Cirebon) - Bupati Cirebon Drs. H. Imron Rosyadi, M.Ag., menerima kunjungan kerja dari pemerintahan Kubu Raya Propinsi Kalimantan Barat di rumah dinas Pendopo jalan Kartini Cirebon, Selasa, (22/11/2022). Kunjungan kerja dalam rangka pengembangan mutu pendidikan khususnya pendidikan non formal.

Dalam sambutannya, Bupati Cirebon menyampaikan banyak terima kasih atas kehadiran kunjungan dari bapak ibu pemerintahan beserta dinas pendidikan Kubu Raya Kalimantan Barat. Ardiansyah (Asisten Administrasi Umum), Tri Indriastuty (Asisten Perekonomian Pembangunan Desa), M. Ayub (Kepala Dinas Pendidikan). "Kami pemerintah Kabupaten Cirebon menyampaikan banyak terima kasih atas kunjungannya dari pemerintahan Kubu Raya terutama Dinas Pendidikan Kubu Raya," ucapnya.

Kabupaten Cirebon adalah Kabupaten yang berada paling ujung di Jawa Barat, karena dibatasi dengan Propinsi Jawa Tengah. Kultur Kabupaten Cirebon sangat berbeda dibandingkan dengan di Jawa Barat lainnya.

"Ada satu desa, hanya menghalangi saluran air kecil saja, yang satunya sunda, yang satunya jawa. Sehingga pedagang itu orang sunda dan pembelinya orang jawa, tapi disini berbaur menjadi satu. Itulah karakter Kabupaten Cirebon," ungkap Imron.

Salah satu program yang paling utama di Kabupaten Cirebon dijelaskan Imron adalah pendidikan. Karena dengan pendidikan, maka akan terbangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas untuk menopang pembangunan-pembangunan yang ada.

Dalam pembangunan dan pengembangan khususnya bidang pendidikan, diberikan kewenangan kepada kepala dinas pendidikan, para kepala bidang, untuk mengubah dan dapat bersaing dalam memajukan pendidikan di Kabupaten Cirebon.

Dinas pendidikan bekerja sama dengan desa-desa mengadakan pelatihan-pelatihan khususnya PKBM (Pusat Kegiaatan Belajar Mengajar) dan lembaga pendidikan lainnya yang ada ditingkat desa, ujar Imron.

Disampaikan oleh M. Ayub kepala dinas pendidikan Kubu Raya Kalimantan Barat, tujuan melakukan kunjungan ke Kabupaten Cirebon adalah ingin belajar lebih banyak mengenai pengelolaan pendidikan non formal (PNF) khususnya yang berkaitan dengan PKBM, bagaimana cara pengelolaannya, seperti apa polanya dan seperti apa kurikulumnya.

Pihaknya juga meminta izin kepada kepala dinas pendidikan Kabupaten Cirebon untuk mengetahui lebih banyak apa yang akan kami kaji tentunya berkaitan erat dengan program dan potensi yang ada di Kabupaten Kubu Raya.

Ayub juga menjelaskan salah satu potensi Kabupaten Kubu Raya adalah ketahanan pangan yaitu beras lokal. "Kami Pegawai Negeri Sipil (PNS) diwajibkan membeli beras lokal dan mengajak para tetangga juga untuk ikut membeli beras lokal."

Selain program lokal, kami juga memiliki wilayah yang sangat luas, tujuh kali lipat luasnya dari Kabupaten Cirebon. Artinya kami memiliki potensi alam yang sangat potensial untuk kita kaji melalui pendidikan non formal yaitu YPGB (Yayasan Persiapan Generasi Baru).

YPGB akan merancang generasi milenial generasi baru generasi petani muda yang ada diwilayah. Kami ingin meninjau pendidikan non formal mengenai ketahanan pangan, bagaimana cara kami bertahan terhadap inflasi. “Mudah-mudahan kami mampu menerapkan pola strategi penanganan PNF melalui fokus pada ketahanan pangan,” ungkap Ayub.

Disampaikan pula, bahwa Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya memiliki Paud dan Pnf sebanyak 293, PKBM sebanyak 24, namun yang aktif sekitar 20 PKBM. (Ule/rahmat)
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

stop