Suara Semesta 
(Kota Cirebon) - Kegiatan hari menurut dr. H. Catur Setiya, M.Med. Ed ini dilakukan oleh fakultas kedokteran Unswagati atau UGJ Cirebon bekerja sama dengan Asosiasi Fakultas Kedokteran Swasta Indonesia (AFKSI) dalam rangka menyambut hari anak sedunia di mana kita berharap Fakultas Kedokteran Gunung Jati (FKGJ) dapat membantu pemerintah terutama negara Indonesia tentunya nasional dan pemerintah daerah di wilayah Cirebon Indramayu Majalengka Kuningan (Ciayumajakuning) untuk bagaimana supaya menekan angka stunting.

Dijelaskan Catur, stunting ini merupakan masalah nasional, diharapkan dengan peran kita sebagai fakultas kedokteran itu bisa membantu pemerintah daerah dalam upaya menekan angka stunting.

“Ini adalah salah satu kegiatan One day seminar di mana kami mengundang ketua Tim Percepatan Penuruan Stunting (TPPS), tim penanggulangan stunting dari Ciayumajakuning, kemudian dinas kesehatan dan dinas terkait dengan BKKBN dan Pemberdayaan Wanita,” ujarnya.

"Kami juga mengundang seluruh kader di 60 Puskesmas Kabupaten dan 22 fasilitas kota serta istilahnya pendamping keluarga di mana kami berusaha memberikan ilmu paparan edukasi," ungkapnya.

Bagaimana cara mereka mengedukasi pada masyarakat terkait dengan stunting dan hari ini kami menghadirkan pakar dokter kandungan, dokter anak, dokter gigi Klinik dan prolog, kata Catur.

Harapannya supaya mereka bisa mendapatkan ilmu tentang edukasi stunting. Ternyata angka stunting di Indonesia lumayan tinggi.

Disampaikan juga bahwa dengan stunting ini tentunya akan merugikan negara karena dengan angka stunting yang tinggi tadi untuk nasional itu 24,4% itu berpengaruh pada manusia Indonesia nantinya karena ketika stunting itu banyak terdapat di suatu negara suatu negara itu tentunya akan berpengaruh pada generasi penerus bangsa.

"Stunting itu masalah gizi kronis, terintegerasi juga dgn masalah ekonomi. Berharap ada kerjasama juga dengan fakultas ekonomi, kedokteran, kedokteran, dalam penanggulangannya," tutup Catur. (Ule)
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

stop