Suara Semesta (Kota Cirebon) - Dugaan adanya uang tunggakan BPJS mandiri yang berpindah ke PBI jadi ajang bancakan oknum anggota DPRD Kota Cirebon. Dalam hal ini yang menaungi masalah kesehatan adalah komisi III.
Dikatakan MSK, Kepala Tata Usaha Puskesmas Kalijaga di kantornya saat menjelaskan kepada media. "Untuk permasalahan atas nama DA benar saya yang menerima uangnya, tetapi uang tersebut juga saya setorkan ke Dewan yang mengusung proyek program ini," ungkapnya. Jum'at (11/11/2022).
Dirinya tidak berani menyebut siapa nama anggota DPRD yang menerima uang darinya, namun dirinya menyebut, "ya yang ada hubungannya saja tentang kesehatan," ucapnya berulang kali.
Menurut MSK, ini adalah Program Kesehatan Pemerintah Kota mencakup tiga SKPD terkait, termasuk Komisi yang membawahi tentang kesehatan.
CP, anggota Komisi III dari partai PDIP DPRD Kota Cirebon mencoba menjelaskan sedikit pada media lewat telpon selular. "Itu tidak disetorkan oleh pihak puskesmas makanya masih muncul tagihannya," jawabnya melalui seluler.
Terkesan saling lempar tanggung jawab antara pihak puskesmas (MSK), dan anggota DPRD komisi III (DA).
Bahkan ada sms dari pihak puskesmas kepada petugas BPJS meminta kebijakan dan akan memberi kompensasi kepada petugas jika bisa menutup masalah ini. Ada juga yang mencatut nama FP, Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon.
Kronologis kejadjan berawal dari JNH, istri dari DA warga Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Menurutnya saat akan mengurus BPJS Kesehatan Mandiri yang akan diberhentikan terlebih dahulu karena tidak sanggup lagi membayar iuran bulanannya.
Dirinya (JNH), diarahakan oleh petugas Puskesmas Kalijaga bernama SH agar BPJS kepesertaan mandirinya dialihkan saja ke BPJS PBI dimana iuran bulanannya di tanggung oleh pemerintah.
Tak pikir lama, Junaenah mengiyakan arahan petugas (SH).
Saat itu JNH diminta untuk melunasi tunggakan BPJS mandirinya terlebih dahulu sebesar Rp 2.900.000,- kemudian JNH membayar tunggakannya kepada SH sebesar Rp 3.000.000,-
JNH menceritakan kepada media suara semesta pada Minggu, (13/11/2022), dirumahnya. Bahwa kejadian yang dialaminya adalah pada tahun 2021 sekira bulan Juni.
"Sampai sekarang tagihannya masih muncul mas, karena ada petugas dari BPJS yang datang ke rumah menagih iuran tunggakan itu," ungkapnya.
"Saya mau uang saya tiga juta untuk bayar tunggakan BPJS mandiri dikembalikan, susah payah saya cari uang buat bayar tunggakan, tapi setelah bayar kok masih muncul tunggakannýa, sudah mau satu tahun," ucapnya dengan nada kesal. (Ule)
Post A Comment:
0 comments: