Suara Semesta 
(Kota Cirebon) - Anggota DPR RI dari Partai Demokrat Dapil VIII, Herman Khaeron atau kang Hero (sapaan akrabnya) merasa kaget, ketika dirinya diundang untuk hadir di puncak Festival Milm Kampung ini. Setelah dirinya bertanya lebih dalam kepada panitia, ternyata inilah ekspektasi masyarakat yang dituangkan dalam karya seni.

Meski masih amatir, dirinya sangat mengapresiasi dan menurut Hero, ini mencerminkan bahwa mereka mampu mengungkap, memotret kondisi kampung mereka dalam berbagai sisi, baik sisi teknologi, seni dan budaya serta mampu mengekspresikannya.

“Kalau melihat film utuhnya, kita bisa menikmati bagaimana mereka memotret kampungnya, memperlihatkan kampungnya dalam bentuk seni dan kita bisa menangkap apa yang mereka inginkan,” ujar Herman Khaeron.


“Oleh karena itu, ini perlu dilestarikan. Dan dalam pandangan saya, Festival Milm Kampung ini yang pertama di seluruh Indonesia,” ucapnya saat menghadiri puncak Festival Milm Kampung di Terminal Harjamukti Kota Cirebon, Selasa (21/12/2022).

Ini adalah ide dan gagasan yang perlu dilanjutkan kedepan, dipoles kembali kemudian menggali potensi apa yang menjadi potensi wilayah, terutama RW bisa diangkat menjadi pengetahuan masyarakat. Karena kalau ini di upload ke media sosial ataupun media yang lebih luas lagi, maka akan menjadi sebuah pengetahuan bahwa Cirebon adalah sebuah wilayah yang sangat kaya, punya sejarah panjang perjalanan kotanya dan memiliki nilai-nilai budaya yang sangat luhur, ungkap Khaeron.

Sementara itu, Didi Kampleng, seniman Kota Cirebon mengatakan, pihaknya akan mengagendakan Festival Milm Kampung ini setiap tahunnya. Di dukung atau tidak oleh pemerintah. Dalam hal ini terlihat Pemda Kota Cirebon sudah mendukung acara tersebut.

"Ini adalah pesta untuk sang kreator dan ini saatnya menunjukkan pada dunia bahwa Cirebon kaya raya akan aktifitas seni, tradisi, budaya, politik, sosial dan ekonomi," ungkapnya.

Dengan adanya acara Festival Milm Kampung yang bertempat di terminal Harjamukti ini, sekaligus menunjukkan ke dunia bahwa Cirebon punya terminal yang sangat bagus, tidak adanya lagi premanisme, prostitusi bahkan terminal Harjamukti menjadi kantong-kantong kebudayaan untuk kita senantiasa berkarya dan mencipta.

“Cirebon punya kekayaan tersendiri, Cirebon punya kearifan lokal sendiri yang berbeda dari kota-kota se Nusantara bahkan di dunia” tegas Didi Kampleng. (Ule)
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

stop