Suara Semesta (Cirebon) - Pojok kopi ala Doktor kita ingat pada politisi yang tangguh, mengedepankan dialetika yang mampu gerak dalam istikomah.

Dengan Kopi Komar bukanlah merk sebuah kopi, akan tetapi sebutan menisbatkan sebuah warung pojok di salah satu perkantoran yang menjual aneka ragam minuman dan mie rebus.

Sudah lazim untuk mempermudah ingatan maka disebutlah kopi komar untuk mewakili penyebutan dan otomatis orientasinya pada macam-macam minuman serta mie rebus dan yang unik jika pesan mie rebus pagi suka tidak dilayani konon dalihnya tidak keburu karena mendahulukan pemesanan kopi. Masuk akal juga sih karena proses memasak mie rebus butuh waktu lama keuntungan tidak seberapa sementara keuntungan minuman pergelas sama saja dengan mie semangkok artinya Kopi Komar sudah menerapkan manajemen yang baik "efektif dan efesien".

Dengan tetap mengedepankan pelayanan prima pada pelanggan, Kopi Komar untuk menolak pemesanan mie rebus menggunakan bahasa santun "kalau menunggu lama bagaimana ?,  soalnya lagi banyak pemesanan".

Pelanggan tidak merasa dikecewakan dengan jawaban seperti itu dan malah membuat beli alternative lainnya.

Kopi Komar adalah sebuah pembelajaran manajemen strategik  menggunakan teori blue ocean strategi dimana didalamya berprinsip mengurangi, menambahkan, menghapus dan menciptakan.

Pelanggan sudah paham kalau Kopi Komar  pendiam tapi  pandai bicara dan pintar berdalih serta tidak cepat tersinggung dan ketersinggunnya tidak dinampakan dalam istilah guyonnya tahu-tahu ia sakit tidak berangkat badannya meriang gara-gara menahan sakit hati akibat ucapan pelanggan yang memang suka bercanda.

Itulah sejatinya bahwa didalam hubungan dengan sesama kita senantiasa harus saling menjaga perasaan agar tatanan sosial tetap terpelihara disemua lingkungan.

Salam kopi subuh.
Walau foto gelap tetap itu kopi (M Ali )
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

stop