Suara Semesta (Kabupaten Berau) 

Opini: Teguh Setiandi

Bandara Kalimarau perlu bersinergi dengan semua pihak, pelaku usaha, Instansi terkait, pemerintah daerah dan masyarakat.

Pemerintah, pengusaha, pedagang, dan masyarakat merupakan garda terdepan untuk meramaikan Bandara Kalimarau yang sempat sepi sejak masa Pandemi Covid.

Lalu sebagai motivasi apa yang penulis dapat berikan ?

Tak lain hanya tulisan Opini bernuansa kritik positif untuk membangun negeri.

Langsung saja. Lewat inovasi dan kreativitas wisatawan lokal dan mancanegara dapat kembali ramai masuk ke Kab. Berau dan kembali mendongkrak siklus penumpang dan arus perdagangan barang dari dalam dan luar daerah agar semakin melonjak sehingga Kab. Berau semakin jaya dari berbagai sektor.

Tentunya, bersama pihak terkait di dalamnya, bergandengan tangan, bahu membahu, mempromosikan Berau, meningkatkan strategi dan promosi, dari ikon wisata daerah dan  produk-produk lokal yang siap bersaing dan di kirim ke luar pulau Kalimantan.

Lanjut dari itu, pihak bandara harus berbuat apa yang di harapkan masyarakat Berau agar harga tiket pesawat kembali normal seperti dulu, saat sebelum Masa Covid 19. Sejak waktu itu hingga sekarang harga tiket terbilang mahal dan warga yang hendak bepergian ke luar pulau Kalimantan banyak menggunakan transportasi Kapal laut/Pelni.

Kedepannya, pihak bandara Kalimarau harus lebih meningkatkan pelayanan, sarana dan prasarana yang kiranya lebih memperhatikan kenyaman bagi calon penumpang maskapai, yang datang dan pergi melewati pintu bandara Kalimarau. Kemungkinan masyarakat sedang menunggu terobosan Kepala Bandara  yang baru, sejak Juni 2023 memimpin bandara Kalimarau semoga dapat membantu harapan masyarakat Berau.

Ada beberapa saran yang kemudian dapat di pertimbangkan selain dari harga tiket untuk meramaikan Bandara Kalimarau misalnya, setiap bulan di adakan Iven sederhana, contohnya pertunjukan seni dan budaya, serta olahraga dan masih banyak lagi contoh kegiatan positif yang bisa di selenggarakan secara tidak langsung dari kreativitas pihak Bandara Kalimarau menggandeng pihak lain berkontribusi secara pikiran dan tenaga, berbuat inovasi dengan pemuda pemudi kreatif, dapat menciptakan warna warni kegiatan seni dan budaya sehingga bandara Kalimarau akan terkesan bagi siapa saja yang melihatnya.

Cara ini dapat meningkatkan jumlah calon penumpang maskapai keluar masuk lewat pintu bandara Kalimarau sebab akan menjadi kesannya yang mungkin berbeda dengan bandara lainnya.

Kemudian perlu bersinergi dengan berbagai pihak dengan mengedepankan kepentingan masyarakat, perekonomian daerah dari sektor ekonomi, sosial, budaya, pariwisata dan pemerintahan juga mendapatkan manfaatnya bersama masyarakat.

Lagi-lagi bandara Kalimarau sempat Viral sebab banyak penumpang batal memilih jalur penerbangan karena masih mahal, bagi masyarakat ekonomi ke atas hal yang biasa, tapi mirisnya bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah akan mempertimbangkan.

Sepertinya Berau perlu berinovasi dan kreatif lebih banyak lagi, sebab dampak pandemi Covid 19 lalu masih memberi dampak gerak lambat tumbuh kembangnya perekonomian di Kab. Berau. Apa yang terlihat di Kab. Berau, aktifitas pertambangan terlihat lancar, namun sektor lain masih lemah maka perlu di selaraskan agar sektor lainnya maju dan jaya bersama.

Terkait dengan hal-hal yang perlu di lakukan pihak Bandara dan Pemerintah sepertinya perlu bersinergi bersama, melakukan sosialisasi dan menyerap informasi yang berkaitan dengan produk lokal yang menjadi andalan daerah pesisir, yakni sumber daya alam laut yang melimpah.

Dalam paragraf ini penulis akan menyampaikan beberapa kendala pelaku usaha di seputaran kab. Nerau, yang merupakan hasil survey awak media di beberapa kecamatan di Kab. Berau.

Pelaku usaha di Kecamatan Pulau Derawan, Kecamatan Alisayan dan Kecamatan Biduk-Biduk, mengeluhkan mahalnya pengiriman lewat Pesawat membuat mereka memilih menjadi pedagang lokalan seputaran Berau dan sekitarnya, kemudian hasil tangkapan nelayan seperti cumi, ikan solusinya dapat  dikeringkan, kemudian memilih pengiriman lewat jalur Pelabuhan kapal Cargo dan kapal penumpang.

Hal itu di benarkan, menurut beberapa nelayan yang pernah berhenti berbisnis ikan eksport, kepiting,nudang laut dan cumi.

Ada juga yang masih tetap menjalankan usahanya, namun tergantung pembeli dan tidak bermotivasi untuk mengirim dalam jumlah yang banyak, sebab kadang si Nelayan tekor biaya kirim, kadang pengiriman di bebankan ke Nelayan kecil sehingga menjadi pertimbangan untuk membatalkannya.

Hal ini menjadi resiko karena pembeli dan pengirim tau mahalnya biaya pengiriman lewat Pesawat.

Terkait dari contoh di atas, walau melimpahnya hasil tangkapan Nelayan seperti ikan eksport, udang, kepiting dan ikan beku yang di butuhkan oleh owner restoran-restoran di luar pulau Kalimantan, nelayan/pengepul menyimpulkan bahwa bisnis ini sulit dan beresiko, sebab untung yang di dapat tidak sebanding dengan keringatnya.

Bertolak dari itu para nelayan/pengusaha membutuhkan perhatian dari pihak Maskapai dengan memberikan harga ekonomis, tentunya pihak maskapai dan Pemerintah dapat mencarikan solusinya agar kedepannya bisa bersinergi dan saling istilahnya biar untung lumayan asal pengiriman dapat diskon khusus dan keuntungan lancar terkendali.

Kemudian selain itu Budidaya ikan air tawar seperti, lele, ikan mujair yang melimpah kadang tak banyak di gemari banyak orang di Berau yang notabenenya sungai dimana-mana dengan mudah mendapatkan ikan air tawar, pelaku usaha ini juga memerlukan suport dari Pemerintah Berau dalam pemasaran hingga keluar daerah. Perlu sosialisasi terkait dengan pengembangan/ suport produksi dan pemasarannya, arahkan pemasarannya agar sampai di kota lain yang  membutuhkan ikan Alair tawar seperti  melimpah maka di perlukan pemasaran ke luar daerah dan ini adalah tugas pemerintah.

Adapun produk souvenir di Berau dan Kalimantan dapat menjadi produk dagang yang bisa di pasarkan hingga keluar daerah dan luar negeri. Banyak pengrajin souvenir di Berau bisa mengisi outlet souvenir di toko-toko souvenir terbesar di luar sana. Bermitara lewat dinas terkait sebagai penghubung.

Contohnya pengrajin batok kelapa dan kerang, terdapat di Desa Pantai Harapan dan Biduk-biduk, Derawan dan Maratua, pengrajin-pengrajin souvenir ini sering mendapatkan pesanan dalam jumlah banyak, pelaku souvenir ini juga sudah pernah mengirim produk-produk ke luar negeri. Perlu di perhatikan dan di bantu pemasarannya sebab banyak yang menolak pesanan sejak masa pandemi hingga sekarang berhubung harga tiket yang mahal menjadi mahalpun pengiriman barang.

Lanjut dari itu di sektor pariwisata di Kab. Berau sendiri memiliki objek wisata yang sangat mempesona dan sudah terkenal di mancanegara.

Kita tau bersama, berau memiliki wisata pantai dan hutan yang banyak, diantaranya Danau Dua Rasa Labuan Cermin, Pulau Kaniuangan, Hutan Dumaring, Danau Biru Lenggo, Wisata Pantai Pulau Derawan, Maratua, Danau Air Asin Pulau Kakaban, bekas lokasi pertambangan batu bara yang bisa di jadikan objek wisata dan studi banding dan masih banyak lagi objek wisata yang tidak disebutkan semua khususnya di Bumi Batiwakkal.

Untuk di sektor pertanian Pemerintah Berau perlu berinovasi agar bisa menciptakan petani mandiri, mensuport petani dengan SDM dan sarana prasarana sehingga mampu bersaing dengan daerah lain. Ada hasil pertanian yang bisa diandalkan dan berlimpah, dan bisa di kirim ke luar daerah, selama ini kita tau banyaknya hasil perkebunan, sayuran dan buah-buahan  datang dari pulau luar daerah, beras pun masih mengandalkan dari Sulawesi dan Jawa, bagaimana mewujudkan bandara yang ramai dan maju tentunya dari sektor pertanian, perkebunan, harus di majukan agar ada sirkulasi dagang antar dalam dan luar daerah.

Kemudian di sektor Pariwisata Kab. Berau memiliki seni dan budaya yang memiliki nilai yang tinggi perlu di promosikan habis-habisan agar mampu mendatangkan wisatawan yang banyak ke Berau, pertunjukan tarian, rumah adat yang bisa menjadikan rute persinggahan wisatawan agar mereka bisa mengenal keunikan di Kab. Berau. Ini juga perlu di perhatikan.

Sekilas penulis membahas Bandara Samratulangi Manado, Sulawesi Utara, Bandaranya kecil tapi ramai dengan Wisatawan, terkenal dengan satu wisata saja, Pulau Bunaken, tapi mampu mendatangkan rombongan wisatawan dari Manca negara, jika anda berkunjung di kota Manado dapat melihat setiap Minggu akan terlihat antrian Bus Wisata merapat ke bandara Samratulangi menjemput turis-turis berkeliling Kota Manado, Ke Musium, Danau Tondano, dan melihat pertunjukan seni dan budaya, mendatangi restoran atau rumah makan yang kaya dengan kuliner asli daerah Manado, kemudian melanjutkan ke pulau wisata Bunaken sebagai tempat liburan istimewa.

Masih seputar Manado, di bidang Kuliner cukup terkenal memiliki ragam kuliner yang banyak di kunjungi wisatawan, salahsatu produk kuliner terkenal di Nusantara yakni Bubur Manado dan menu yang menjadi brand Nasional asal Manado adalah Ayam bumbu Rica-rica asli manado. Inilah yang kemudian menjadi dasar mengapa wisatawan mau berkunjung ke daerah sebab ada inovasi, kerjasama yang baik dari semua pihak yang mau sepertinya daerah wisata harus menonjolkan apa ciri khas kuliner suatu daerah.

Lanjut, di himpun dari  berita bulan Juli 2023, pihak Bandara Kalimarau berencana mendatangkan Pesawat Kargo serta akan berinovasi untuk meramaikan kembali bandara Kalimarau dari sepinya sejak masa Pandemi.

Inovasinya perlu di apresiasi karena kedepannya dapat meningkatkan perputaran ekonomi yang cepat dalam perdagangan antar pulau, ini dapat mengembangkan dan memajukan masyarakat Berau di sektor perdagangan.

Penulis tidak bermaksud mengatakan pemerintah kurang kreatif dalam hal ini, hanya saja yang tertulis adalah Opini yang berdasarkan harapan segelintir masyarakat Berau, bersama kita peduli dengan kemajuan Berau, saling edukasi, berbagi nilai positif, sehingga bermanfaat bagi kita semua khususnya masyarakat di bumi Batiwakkal yang tercinta.


Oleh Teguh Setiandi.
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

stop