Suara Semesta Sitou Timou Tumou Tou adalah falsafah atau pandangan hidup yang berarti “orang hidup menghidupi orang lain”. Penelitian yang dilakukan oleh Priscila F. Rampengan berjudul “Sitou Timou Tumou Tou, mengatakan bahwa falsafah ini adalah falsafah tua dari orang Minahasa.

Namun, secara bijak dan intelektual, falsafah ini diangkat kembali oleh Sam Ratulangi yang akhirnya bukan hanya menjadi pandangan hidup orang Minahasa saja, tetapi juga seluruh masyarakat Sulawesi Utara. Sam Ratulangi bukan saja mengangkat kembali pandangan hidup ini, ia juga memegang prinsip hidup ini yang diterapkan dalam kehidupan keluarganya.

Secara etimologi, Sitou Timou Tumou Tou dapat dipecah menjadi beberapa kata. “Si” adalah penunjuk orang, “Tou” menunjuk pada manusia. Kedua kata ini berarti manusia sebagai makhluk hidup mampu mandiri dan bertanggung jawab.

“Timou” dan “Tou” berarti manusia atau orang yang dilahirkan dan hidup. Sedangkan “Timou” dan “Tou” berarti mendorong seseorang untuk ikut bertanggung jawab, ikut membentuk kehidupan sebagai sesama manusia.

Sehingga, Sitou Timou Tumou Tou secara terminologi dapat diartikan sebagai manusia yang dilahirkan dan hidup adalah manusia yang mampu mandiri dan bertanggung jawab dan memiliki tugas untuk memanusiakan manusia.

Saling bahu membahu,gotong royong dalam bermasyarakat,untuk mewujudkan edukasi bagi sesama dalam kebaikan.

Motto inilah yang di bawa setiap orang Sulawesi Utara,untuk menjalani hidup di lingkungan masyarakat kapan dan dimana saja berada.

Teguh S
Sumber: Berbagai Sumber
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

stop