Suara Semesta (Samarinda) - Ditandai dengan pemukulan gong, Wakil Gubernur Kaltim H. Hadi Mulyadi didampingi Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Mulawarman Muhammad Noor, Ketua Prodi Fisip Budiman dan Ketua Ikatan Pengembang Kepribadian Indonesia (IPPRISIA) Provinsi Kaltim Rr. Marliana Wahyuninggrum, resmi membuka Diskusi Panel dengan tema Anak Terlindungi, Indonesia Maju yang merupakan kerjasama S1-PIN Fisip Unmul dengan  DPD IPPRISIA Kaltim, yang digelar di Ruang Serbaguna Rektorat Unmul Samarinda, Rabu (26/7/2023).

Wagub Hadi Mulyadi mengapresiasi Program S1-PIN Fisip Unmul bekerjasama DPD IPPRISIA Kaltim menggelar diskusi panel dengan menghadirkan para nara sumber yang berkompeten, sehingga diharapkan menghasilkan rumusan dalam memberikan perlindungan, menumbuhkembangkan potensi yang dimiliki anak untuk kemajuan anak bangsa.

“Anak membutuhkan kasih sayang, perhatian, kedekatan yang tidak bisa digantikan oleh uang. Anak juga membutuhkan ketegasan, disiplin untuk membentuk kepribadian, termasuk dalam membina dan menumbuhkembangkan potensi yang dimlikinya, sehingga mereka bisa berprestasi dan mengharumkan nama keluarga maupun nama daerah,” ungkap Wagub Hadi Mulyadi.

Menurut Wagub, tidak ada anak yang bodoh tetapi setiap anak memiliki kecerdasan masing-masing dengan bidang yang berbeda. Seperti teori Howard Gardner ada delapan tipe kecerdasan anak, yaitu kecerdasan visual-spasial, kecerdasan linguistik-verbal, kecerdasan logis-matematika, kecerdasan kinestetik jasmani, kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan naturalistik.

“Dukunglah anak sesuai jenis tipe kecerdasannya, orang tua jangan memaksakan kehendak. Karena adanya minat, bisa membangun kompetensi anak. Sebaiknya orang tua maupun sekolah harus mendukung setiap  kecerdasan yang dimiliki anak atau siswanya. Baik bidang akademik maupun bidang olahraga, serta bidang-bidang lainnya,” tandasnya. **
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

stop