Suara Semesta  - Banyaknya opini liar yang berkembang di masyarakat menyangkut harga suatu kebutuhan pokok hal yang sangat wajar. Terlepas dari benar dan kelirunya, sebetulnya bagi Pertamina opini tersebut merupakan bentuk perhatian dan kepedulian masyarakat.

Karena itulah, menjadi sebuah pekerjaan rumah bagi Pertamina untuk terus memperbaiki pelayanan serta distribusi, dan jika perlu memberi sanksi keras bagi distributor nakal. Sehingga setelah kenaikan harga tersebut kita tidak perlu lagi mendengar berita mengenai kelangkaan atau harga gas yang melambung tinggi di daerah tertentu.

Di sisi lain minimnya informasi, pengetahuan, dan terutama kesadaran masyarakat mengenai konsumsi gas juga perlu mendapat perhatian lebih.

Informasi mengenai sistem harga gas, keamanan, distribusi, hingga alokasi pemanfaatan gas perlu disampaikan kepada publik. Itu bisa dilakukan melalui berbagai media, diantaranya melalui media massa, brosur yang disertakan dalam pembelian gas, hingga pemberdayaan blog.

Mudah-mudahan seiring peningkatan pengetahuan masyarakat tentang gas, akan juga meningkatkan budaya malu dan kesadaran masyarakat untuk menggunakan gas sesuai peruntukannya.

Sehingga tidak ada lagi berita kalangan tidak mampu sulit mendapatkan gas 3 kg yang langka karena diborong orang berpunya. Tidak malukah, sudah kaya tapi masih memakan subsidi rakyat miskin?

Lalu apa resikonya ketika kekosongan LPG.?berbeda dengan di pedesaan akan mencari solusi dengan menggunakan Kayu bakar sebab kayu bakar berserakan dimana-mana.

Berbeda dengan perkotaan,kayu api akan sulit di temukan.sebab itu ini yang harus di perhatikan oleh pemerintah, memastikan ketersediaan LPG agar tidak menjadi kekecewaan bagi masyarakat.

Rep.TS.
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

stop