Suara Semesta (Kabupaten Berau) - Pekerjaan optimalisasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Teluk Sulaiman, Kecamatan Biduk-Biduk, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dinilai pembangunan proyek tersebut gagal perencanaan dan mubazir lantaran sejak pembangunannya hingga saat ini belum bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat akibat AIRNYA RASA ASIN sehingga tidak layak untuk di konsumsi.

Perlu diketahui bahwa biduk-biduk,teluk Sulaiman, merupakan daerah pesisir yang berbatasan dengan perairan Sulawesi.

Menurut salah satu seorang warga sebagai narasumber, jelas tidak mau disebutkan namanya kepada Media ini beberapa waktu lalu, Proyek pembangunan sarana air bersih untuk kebutuhan masyarakat, Justru sangat menyayangkan sikap Pemerintah dan Kontraktornya karena terkesan tidak bertanggung jawab atas proyek air bersih Teluk Sulaiman.terangnya

"Bangunan ini telah menghabiskan uang Negara puluhan Miliar, tetapi tidak ada asas manfaatnya bagi kami masyarakat disini.Tandasnya.

“proyek berbanderol 45 Miliar Mubazir karena kerjanya asal jadi, dan gagal, sekarang  rakyat belum juga bisa menikmati air bersih.lanjutnya

Warga menambahkan, pembangunan proyek air bersih Teluk Sulaiman mungkin tidak dilakukan survei awal untuk uji kelayakan sebelum pekerjaan proyek di laksanakan oleh kontraktor.

“Ini karena perencanaan yang gagal, mestinya Dinas terkait selaku penyedia melakukan survei awal dulu de­ngan mengirim tim untuk meneliti potensi ketersediaan debit air untuk jangka waktu berapa lama, termasuk kelayakannya,” ungkapny

Olehnya Aparat Penegak Hukum (APH) diminta segera mengusut tuntas kasus dugaan korupsi pembangunan proyek air bersih di Teluk Sulaiman, Kecamatan Biduk-Biduk ini diduga menghabiskan biaya Rp 45 miliar.

Sampai Berita ini naik di sebabkan awak media kesulitan mendapatkan konfirmasi dari pihak kontraktor, selain itu wargapun meminta media turut prihatin dan mempublikasikan agar proyek yang menelan uang rakyat puluhan miliar rupiah tersebut dapat di pertanggung jawabkan dengan  prosedur yang berlaku. ***
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

stop