Suara Semesta (Kabupaten Berau) - Joko Supriyadi S.T., M.T., selaku ketua Yayasan Sejarah dan Budaya Kaltara menyampaikan maksud dan tujuan audiensi adalah untuk memperkenalkan Yayasan Sejarah dan Budaya Kaltara, bertempat di ruang Dekan FEB Universitas Muhammadiyah Berau. Jumat, (25/08/2023).

"Kami meminta arahan dan masukan dari Dekan serta jajaran civitas akademik Universitas Muhammadiyah Berau atas rencana Yayasan dalam menyelenggarakan acara dialog sejarah dan budaya dengan tema "Menjalin Kerjasama Pembagunan Berbasis Sejarah dan Budaya Antara Kalimantan Utara dan Berau", ungkap Joko.

Menurutnya, Kabupaten Berau Kalimantan Timur dan Tanjung Selor Kalimantan Utara tidak hanya dekat secara geografis, namun juga dekat secara sejarah dan budaya. Misalnya, nama sebuah tempat di Bulungan yakni Tanah Kuning, adalah nama yang diambil dari nama seorang tokoh Berau, Aji Kuning. Alkisah Aji Kuning menikah dengan putri Sultan Bulungan. Demikian pula dengan budaya melayu yang sedikit banyak mewarnai Kesultanan serta hubungan-hubungan administratif di masa kolonial Belanda.

Terkait dengan itu, masih banyak lagi hubungan kesejarahan dan kebudayaan di antara dua wilayah yang berbatasan ini.

Oleh karena itu, segala program pemajuan kebudayaan yang serius di Kaltara mensyaratkan kerjasama dengan Berau agar hasilnya bisa optimal.

Upaya pemajuan kebudayaan di suatu daerah juga mensyaratkan keterlibatan berbagai pihak, terutama lembaga pendidikan tinggi.

Pembangunan berbasis sejarah dan budaya sebagai salah satu tahapan pemajuan kebudayaan, pastinya membutuhkan kajian-kajian yang kuat secara konseptual dan metodologis, yang mana merupakan kelebihan dari suatu lembaga pendidikan tinggi.

Oleh karena itu, Yayasan Sejarah dan Budaya Kaltara berharap pihak Universitas Muhamadiyah Berau (UMB) dapat menjadi salah satu pembicara tentang Pembangunan Berbasis Sejarah dan Budaya dalam dialog yang akan diselenggarakan nanti.

Menanggapi maksud dan tujuan tersebut, Dekan FEB UMB menyatakan dukungannya terhadap Yayasan Sejarah dan Budaya Kaltara.

Menurutnya suatu kerjasama antara Kaltara dan Berau (Kaltim) untuk mewujudkan pembangunan berbasis sejarah dan budaya di kedua wilayah ini memang sangat perlu, jangan sampai cagar budaya yang ada di Berau terancam kerusakan baik yang disebabkan oleh alam maupun manusia. Pihaknya juga bersedia untuk menjadi nara sumber dalam acara dialog nanti.

Sebagai tambahan, Dekan  FEB UMB, Sayugo Edy Purwanto, S.E., M.M., memberi masukan kepada Yayasan Sejarah dan Budaya.

"Kita bisa melakukan proses kreatif untuk membuat isu sejarah dan budaya lebih menarik bagi masyarakat. Antara lain dengan cara membuat Film bertema sejarah dan budaya atau menghubungkan isu tersebut dengan program pembangunan," jelasnya.

Selain itu menurut beliau, kedepan paling tidak tiga prodi di UMB dapat bekerjasama dengan Yayasan Sejarah dan Budaya.

"Dikampus kami ada Prodi Teknik Lingkungan dan Konservasi Biologi, Prodi Ekonomi Pembangunan dan Prodi Teknik Sipil yang kedepannya bisa bersinergi untuk mengimplementasikan program Yayasan kedepan, dan kami sangat apresiasi," ujar Sayugo Edy Purwanto. (Rep:TS)
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

stop