Suara Semesta, TARAKAN - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Tarakan menyenggarakan Fokus Grup Discussion Naskah Kuno dengan tema "Advokasi Naskah Kuno Sebagai Warisan Budaya Bangsa" pada Rabu (13/9/2023).
Acara tersebut diisi oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Tarakan Ir. Eddy Suriansyah. Dengan narasumber ialah Joko Supriyadi, sebagai Ketua Yayasan Sejarah dan Budaya Kaltara dan Muhammmad Arbain selaku Ketua Satupena Kaltara.
Dalam kesempatan itu, Arbain menyampaikan tentang potensi Naskah Kuno yang ada di Tarakan, sedangkan Joko menyampaikan tentang urgensi advokasi penyusunan perda naskah kuno.
Dari paparan tersebut, Arbain turut menjelaskan terkait definisi dan jenis-jenis naskah kuno menurut undang-undang dan berbagai teori.
Diketahui ada banyak naskah kuno di Tarakan yang dipegang oleh masyarakat, antara lain berupa dokumen yang ditulis dengan huruf pegon dan huruf tidung kuno.
Sementara itu, Joko Supriyadi menyampaikan bahwa advokasi penyusunan perda sangatlah penting, karena banyak naskah kuno di Tarakan memuat informasi-informasi berharga yang tentunya berguna bagi lancarnya agenda pembangunan di Tarakan.
"Apabila perda naskah kuno berhasil disusun, maka penyelematan, penghargaan dan pendanaan kegiatan pelestarian naskah kuno bisa lebih terjamin," ujarnya.
Joko juga menyampaikan bahwa dalam perda yang akan disusun tersebut selain dokumen tertulis, semestinya dokumen cetakan dan foto lama juga dapat dikategorikan sebagai naskah kuno.
Selain itu, rangkaian agenda juga turut dihadiri oleh berbagai elemen strategis, baik dari kalangan penentu kebijakan maupun berbagai instansi dan komunitas.
Selanjutnya, perwakilan dari Pemkot Tarakan turut dihadiri oleh Asisten Administrasi Umum kota Tarakan bapak Ir. Jamaludin dan Kepala Bappedalitbang Tarakan Catur Hendratmo S.T.P., M.M. Sedangkan dari komunitas antara lain Yusuf Sofyan dan Che Ageng dari Gerakan di Bawah Satu Bendera, Heris dari LMND Tarakan, Rade dari Yayasan Sejarah dan Budaya cabang Tarakan dan Endang dari Tarakan Tempoe Doeloe.
Berbagai pihak tersebut diharapkan dapat bersinergi dan berkolaborasi dalam melestarikan Naskah Kuno di Tarakan.
Salah satu upaya untuk pelestarian tersebut adalah mendorong diterbitkannya Perwali atau Perda terkait Pelestarian dan Pengalihmediaan Naskah Kuno baik dalam berbagai konteks kajian penulisan maupun video dokumenter.
Tujuannya agar Naskah Kuno dapat terselamatkan secara sistematis untuk dapat menjadi pengetahuan bagi generasi zaman masa kini. Hal itu penting karena dalam naskah kuno ada berbagai informasi dan nilai nilai pengetahuan yang sangat kaya dalam terbangunnya sebuah peradaban bangsa.
Pada sesi diskusi, dipandu oleh Moderator Ramli dan Pemantik Kak Darmawaty, peserta sangat antusias menanggapi materi yang disampaikan narasumber. Dari tanggapan para peserta diketahui bahwa banyak warga yang masih menyimpan foto-foto lama.
Diketahui pula bahwa banyak inovasi yang dapat dilakukan untuk menimbulkan minat generasi milenial terhadap naskah kuno dan sejarah pada umumnya melalui alih media dari naskah ke video, menggabungkan literasi dengan kegiatan musik, kemping ke kawasan bekas area pertempuran perang dunia kedua dan berbagai metode edukasi kreatif lainnya.
Hakekatnya kita lahir dari sejarah dan penting untuk mensosialisasikan agar saling menjaga warisan sejarah dan budaya yang di amanah oleh pelaku sejarah. ***
Post A Comment:
0 comments: