Suara Semesta (Kab. Berau) - Saat di temui di lokasi penyeberangan LCt Singkuang-limunjan,(21/09/23), Edi Yostomo selaku pengurus semua LCT penyeberangan bercerita suka dan dukanya bersama kru kapal.
Lima bulan mengawasi lalulintas di Kapal LCT, kini tugasnya terasa ringan sejak bulan September jembatan Sambaliung telah di resmikan dapat dilalui pengendara, walau sudah bisa di lewati kendaraan roda dua dan empat, namun kendaraan Truk belum bisa melalui sebab masih menunggu sampai tiba waktunya Jembatan Sambaliung benar-benar rampung dan semennya benar-benar kering, jelasnya.
"Sekarang truk tidak menunggu lama lagi di antrian, karena ada dua LCT melayani tranportasi bolak balik, sekarang justru LCT yang menunggu truck tidak seperti bulan-bulan lalu harus mengantri berjam-jam," terangnya.
Ia mengatakan, selama bertugas di LCT banyak suka dan duka. Tugas Korlap LCT adalah mengatur lalulintas Kendaraan naik ke LCT di saat panas terik dan hujan. Bersama teman-teman tetap harus mengawasi dan mengatur agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam tehnis antrian.
Lanjutnya, merawat mesin kapal agar kondisinya tetap terkontrol, sebab siang dan malam tetap beroperasi. Mesin kapal harus bekerja dari pukul 07 pagi sampai pukul 11 malam, jika mesin rusak maka LCT tidak dapat beroperasi esoknya," kata Edi Yostomo.
Banyak cerita selama bertugas mengawasi LCT. Berbagai komplain pengendara banyak kami terima, sebab tidak begitu mudah mengatur orang banyak, tambahnya sembari tertawa.
Sebagai informasi, Tomo mengatakan Jembatan Sambaliung akan bisa di lewati kendaraan Truk berkisar pada akhir November mendatang, harap bersabar, ujar Tomo.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Berau jika selama LCT beroperasi di penyeberangan ada hal-hal yang kurang nyaman dalam pelayanan Kru LCT.
"Kepada sopir kendaraan truk agar tetap bersabar, akhir November jembatan Sambaliung sudah bisa dilewati Truk," pungkas Tomo
(TS)
Post A Comment:
0 comments: