Suara Semesta (Bangkalan) — Momen final budaya Kerapan Sapi Piala Presiden yang digelar pada hari Minggu (08/10/2023) di Lapangan Kerap RP Moh Noer Skep kali ini diwarnai perkelahian menggunakan sajam berupa celurit.
Akibat dari peristiwa yang terjadi minggu sore itu tiga korban luka mendapat perawatan medis.
Menerangkan dampak perkelahian ditengah lapangan kerap itu Plt Direktur Utama RSUD Syamrabu Bangkalan, Dr Farhat Suryaningrat menyatakan korban mengalami luka akibat senjata tajam.
“Satu orang parah, berangkat dirujuk ke Surabaya, yang dua kondisinya stabil,” kata dr Farhat seperti dikutip dari Suara Semesta.co.id Minggu (08/10).
Salah satu korban saat mendapat penanganan tim medis.
Dilain pihak diminta menyampaikan keterangan seputar peristiwa berdarah itu Polres Bangkalan melalui Kasat Reskrim AKP Bangkit Dananjaya membenarkan peristiwa tersebut terjadi.
"Ya memang benar begitu adanya. Situasi dapat dikontrol oleh personel gabungan,” terang AKP Bangkit Dananjaya Kasat Reskrim Polres Bangkalan menyampaikan tanggapannya.
Namun demikian AKP Bangkit belum menyampaikan keterangan perihal banyaknya sajam jenis celurit yang terlihat saat peristiwa bentrok antar pendukung sapi kerap didalam lapangan kerap M Noer Bangkalan tersebut.
Menilai peristiwa kericuhan itu kata Moh Hosen aktivis antikorupsi (Kaki) merupakan dampak kelalaian dari tugas aparat keamanan yakni Kepolisian dan TNI yang berada di Kabupaten Bangkalan.
“Apalagi dilokasi di Hadiri Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, M. A Jawa Timur, mestinya tidak ada yang bawa sajam."
Post A Comment:
0 comments: