Suara Semesta (Cirebon) - Minggu, (19/11/2023) serasa suasana kecerahan pagi yang masih menyelimuti sekitaran jalan pantura mendekati lampu merah Plered, Kabupaten Cirebon tapi mulai terusik tak seperti biasanya. Beberapa orang warga sedikit demi sedikit mulai menghentikan kendaraan bermotornya terutama roda dua seperti nampak di beberapa ruas jalan yang akan melalui terusan Trusmi, begitu warga menyebut sebuah tempat.
Rupanya, terletak di sekitaran jalan terusan tersebut terletak sebuah desa, yakni Trusmi. Terbagi dan termekar menjadi dua desa menjadi Trusmi Wetan dan Trusmi Kulon dengan terbatasi jalan desa diantara keduanya.
Desa Trusmi Wetan yang terdapat sebuah petilasan yang sederhana namun dirasakan kalangan menjadi sebuah tempat yang sudah cukup terkenal dan mashyur di wilayah Kabupaten Cirebon atau Plered dan sekitarnya karena petilasan tersebut selain berdiri sebuah masjid kuno juga terdapat tempat untuk melaksanakan kegiatan doa bersama dalam beberapa waktu.
Konon, pengunjung di Petilasan Buyut Trusmi, begitu yang akrab didengar warga sekitar, terdiri dari beberapa kalangan serta datang dari beberapa daerah bahkan hingga ke luar kota.
Sedangkan untuk mengenang dan memperingati Buyut Trusmi tersebut, Pemerintah Desa Trusmi Wetan melaksanakan kegiatan rutin tahunan yang dikenal dengan sebutan Memayu Buyut Trusmi, dengan mengadakan acara mulai dari mengganti payon atau atap yang berada di tempat doa bersama tersebut diiringi dengan beberapa rangkaian acara lainnya yang merupakan satu kesatuan yang digelar setiap tahunnya.
Anidi, seorang Kuwu yang kini menjabat di Desa Trusmi Wetan merupakan sosok yang berada di tengah tengah kemeriahan dan kesuksesan menggelar semua rangkaian acara memayu Buyut Trusmi tersebut.
Tentunya dibantu dan partisipasi semua pihak sehingga acara tersebut dapat digelar sedemikian rupa. Terlihat mulai dari beberapa malam hari sebelum acara puncak di gelar, para pemuda dan pemudi yang terkoordinasi melalui Karang Taruna Desa Trusmi Wetan melaksanakan latihan tarian khas Trusmi dan beberapa persiapan lainnya tak terkecuali kaos seragam panitia agar terlihat keseragamannya.
Melalui telepon selulernya saat suarasemesta.co.id menghubungi Kuwu Trusmi Wetan, Anidi. Beliau menerangkan bahwa Trusmi memang magnet luar biasa penariknya,”Antusias pelaku pelestari pecinta dan penonton adat budaya jadi cermin dan ikon Cirebon yang selalu menggelora dalam berbudaya,” tulisnya dengan bertagar #terimaksih kepada semuanya.
Koharrudin, selaku pemerhati pemerintahan desa yang juga Ketua organisasi kewartawanan Kabupaten Cirebon yang juga owner dan CEO media suarasemesta.co.id menyampaikan apresiasi yang setinggi tingginya terhadap kemampuan mengolah dan menjalankan roda kepemerintahan di tingkat desa,”Sangatlah sulit dan susah dalam rangka memimpin beberapa elemen di desa yang terdiri dari beberapa latar belakang sumber daya manusia dan permasalahan yang kompleks di desa. Tapi saya lihat secara real, dengan kesuksesan menyelenggarakan acara Memayu Buyut Trusmi ini merupakan bukti nyata beliau (Kuwu Anidi_red) mampu dan siap membangun warga Trusmi Wetan dengan baik dan kompak,” ujar lelaki yang juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Desa dan Pejabat Kuwu disalah satu desa ini sembari menutup perbincangan dengan suarasemesta.co.id.
@redaksi
Post A Comment:
0 comments: