Suara Semesta
 - Beberapa catatan dari hasil debat Capres ke tiga soal Pertahanan, Keamanan, Geopolitik dan Hubungan Luar Negeri oleh Ustadz Tengku Zulkifli Usman diantaranya:

1. Kemampuan dan pengetahuan pak Prabowo soal soal pertahanan keamanan, geopolitik dll, melekat pada dirinya, sedangkan dua pasangan lain melekat pada tim suksesnya yang membisikkan ke mereka.

2. Prabowo lebih clear dalam menjelaskan teknis dan aplikatif, Anies lebih teoritis, dan Ganjar mengkopi dari mentor mentor nya.

3. Anies lebih fokus menyerang Prabowo, sehingga konsep pertahanan keamanan Geopolitik dan hubungan internasional tidak dikuasai dengan baik oleh Anies.

4. Soal Kemenhan yang dihack oleh cyber attack, jawabannya sangat simpel, sekelas Israel dan Amerika saja juga kena hack, itu bukan hal baru dan strategis. Anies tidak paham dunia cyber dan hanya fokus menyerang Kemenhan.

5. Kesalahan fatal Anies dan Ganjar adalah memposisikan Prabowo seperti seorang presiden incumbent, bukan sebagai seorang menteri pertahanan. Sehingga Ganjar dan Anies selalu suka melempar semua kekurangan pemerintah kepada Prabowo.

6. Prabowo adalah menteri pertahanan, bukan presiden yang bisa melakukan apapun yang dia mau dengan segala hak prerogatif presiden, Prabowo selama ini hanya Mentri yang masih terikat dengan banyak aturan main yang ketat.

7. Anies tidak menguasai konsep global soal soal geopolitik, konsep Anies utopis dan banyak mengarang. Seperti pernyataannya soal ingin membawa Indonesia menjadi pemimpin utama global, padahal visi seperti itu adalah visi partai politik bukan visi capres yang terdaftar di KPU. Visi Besar seperti itu bukan visi 5 tahun jadi presiden.

8. Ganjar harus diakui memiliki mentor yang cakap semalam yang memberikan coaching kepada dia, makanya Ganjar menguasai teori, tapi soal praktek Ganjar juga tidak substansial.

9. Anies sama sekali tidak paham geopolitik, seperti pernyataannya akan membawa delegasi kebudayaan dalam setiap kunjungan presiden keluar negeri, ini adalah program kerja yang gak masuk akal. Anies lebih jauh ingin membuka restoran kuliner Indonesia di berbagai negara, padahal faktanya, UMKM dalam negeri saja masih punya banyak masalah, kenapa anies justru fokus mau buka rumah makan Indonesia di berbagai negara? Utopis dan mengarang.

10. Serangan Ganjar soal index pertahanan Indonesia menurun, dan Ganjar yang main data data data dan data, menunjukkan Ganjar tidak memahami perkembangan dunia, index global peace menurun karena memang dunia mengalami covid selama 2 tahun lebih, sehingga mempengaruhi semua sektor dan mengalami refocusing seperti kata pak Prabowo, banyak program yang tidak bisa jalan, karena anggaran negara tersedot dadakan untuk covid yang datang tiba-tiba.

11. Anies meminta semua data pertahanan dibuka ke publik, disini jelas Anies masih kelas dosen yang sedang mengajar soal demokrasi dan transparansi. Dia gak paham bahwa dalam sebuah negara ada hal hal yang sifatnya secret, top secret, dst yang hanya bisa dibuka di depan komisi komisi DPR terkait. Ini yang dilakukan pak Prabowo.

12. Serangan terhadap Prabowo soal soal alutsista bekas adalah terlalu imaginer dan halusinasi. Pertama, pembelian semua itu sesuai undang undang, kedua, pembelian harus disepakati menteri keuangan dan DPR komisi terkait, ketiga alutsista bekas akhirnya dicancel khusus pesawat tempur Mirage. Bukan kesalahan pak Prabowo tapi cancel karena gak punya anggaran.

13. Kondisi dunia yang secara dadakan mengalami covid mengharuskan semua negara melakukan refocusing dan re-menajemen. Sehingga dana dan anggaran untuk program reguler di setiap kementrian tidak dapat berjalan, masih untung Indonesia masih tegak berdiri dan keluar dari covid dengan selamat, beberapa negara bahkan collapse dengan covid yang menginveksi 765 juta jiwa dan memakan korban tewas 6,9 juta jiwa di seluruh dunia. 4 tahun pak Prabowo jadi menhan dan lebih setengah nya dihabiskan mengurus covid. Jadi wajar program yang lain belum bisa berjalan maksimal.

14. Soal pertahanan keamanan Geopolitik dan Luar Negeri tidak bisa dilakukan dengan retorika, tapi harus dilakukan oleh orang yang jelas punya kapasitas dan record panjang di dunia pertahanan, itu hanya dimiliki pak Prabowo tidak ada di semua capres lain maupun cawapres.

15. Anies menyinggung soal utang luar negeri, pak Prabowo sudah menjelaskan rasio utang luar negeri Indonesia salah satu yang masih rendah, banyak negara lain yang bahkan rasio utang nya lebih besar bahkan ada yang diangka 60% lebih dari PDB, Indonesia masih dibawah 50%. Anies hanya fokus menyerang bukan mengacu kepada ilmu ekonomi dan pendapat para pakar ekonomi.

16. Pak Prabowo secara garis besar sudah menjelaskan clear, bahwa kita harus kuat, pertahanan harus kuat, militer harus kuat, dana harus kuat, karena hanya yang kuat yang akan bisa survive, hanya yang kuat yang aka disegani dunia. Ini adalah visi transformasi bangsa, inilah visi seorang presiden.

17. Ganjar suka bermain data dan menyerang pak Prabowo, padahal data data Ganjar adalah data akademik yang tidak nyambung apabila dikaitkan dengan kondisi riil di lapangan karena ada faktor faktor yang membuat sebuah program tidak bisa berjalaln, seperti covid yang datang tiba-tiba.

18. Ganjar tidak layak memberikan skor 5 kepada pak Prabowo, apalagi Anies yang memberikan skor dibawah 5. Mereka berdua fokus menyerang pak Prabowo, dan menutup mata, bahwa kementrian pertahanan dibawah pak Prabowo mendapat hasil laporan keuangan WTP dan ranking Indonesia di bidang militer saat ini naik ke posisi 13 dunia. Skor pak Prabowo yang tepat adalah 8 dari 10. Tidak perfect tapi excellent.

19. Mental Anies dan Ganjar dalam berdebat adalah mental outsider, mental orang luar yang tidak paham masalah tapi mengaku seperti paham segalanya. Pandangan mereka seperti pandangan para pengamat bukan pelaku. Karena mereka memang tidak pernah menjadi pelaku di bidang pertahanan keamanan Geopolitik dan Luar Negeri. Mereka hanya melihat dari luar semua itu, sedangkan pak Prabowo berdebat dengan pendekatan sebagai pelaku yang paham teori dan paham praktek. Pak Prabowo memahami kendala kendala di lapangan sebagai insider bukan sebagai outsider yang menonton dan ngaku paling paham urusan.

20. Debat semalam menjelaskan kapasitas pak Prabowo sebagai pakar pertahanan yang aplikatif, sedangkan para capres lain yang teoritis dan hasil coaching pada mentor. Debat semalam menjelaskan kemapuan pak Prabowo secara teknis dan detail, walaupun pak Prabowo tidak pandai merangkai kata kata, dan waktu menjelaskan yang sangat terbatas.

21. Debat semalam menjelaskan kemampuan pak Prabowo sebagai menhan selama 4 tahun ini yang cakap, bahkan mampu mengurus covid dengan baik dan kita keluar dengan selamat. Menhan yang berprestasi seperti data banyak survei, dan seorang pakar Geopolitik yang memiliki jam terbang tinggi.

22. Pak Prabowo bukan hanya senior secara usia, tapi juga senior dalam ilmu dan wawasan khususnya pertahanan keamanan Geopolitik dan Luar Negeri. Hal ini sudah sangat jelas bedanya dengan calon calon lain.

23. Soal soal geopolitik dan Palestina juga sudah sangat clear, ketiga capres relatif punya visi misi yang sama. Bedanya hanya, pak Prabowo yang dianggap lebih mampu dalam berdiplomasi, Prabowo dikenal dekat dengan dunia Islam, dan pernah menetap di Yordania dan memiliki banyak teman dari pemimpin dunia Islam. Capres lain masih penjajakan dan masih tahap meraba raba.

24. Debat semalam sekali lagi menjelaskan, penguasaan utuh pak Prabowo soal soal pertahanan keamanan Geopolitik dan Luar Negeri. Dari Asean, Palestina, sampai Ukraina. Semua yang dijelaskan pak Prabowo lebih realistis, terukur, dan aplikatif. Baik sebagai menhan atau sebagai calon presiden Indonesia mendatang.

Rep: Teguh Setiandi Renyaan
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

stop