Suara Semesta (Kabupaten Cirebon) - Desa mempunyai anggaran untuk membagikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari anggaran Dana Desa (DD) setiap tahunnya untuk warga yang masuk kategori layak mendapatkan bantuan.
Terjadi dugaan pemotongan BLT DD di Desa Tambelang Kecamatan Karangsembung Kabupaten Cirebon. Ini di akui oleh Kuwu (Kepala Desa), Sekertaris Desa (Sekdes/ulis), serta Ketua BPD pada Kamis, (22/02/2024) kepada suarasemesta.co.id
Karso Kuwu Desa Tambelang menerangkan bahwa dirinya hanya meneruskan kebiasaan terdahulunya. Dimana potongan BLT tersebut sudah terjadi sebelum dirinya dilantik menjadi Kuwu antar waktu pada Desember 2023.
"Saya hanya meneruskan kuwu yang dulu pak, dan sisanya itu di bagikan pada warga yang tidak dapat," ucap Karso kepada wartawan.
Karso pun mengetahui bahwa BLT DD sesungguhnya adalah Rp 300.000,‐ , dan di akuinya yang di bagikan kepada 57 KPM sejumlah Rp 160.000,‐ .
Ketua BPD pun menjelaskan kronologis awal kenapa BLT DD Desa Tambelang bisa di potong. "Karena banyak warga yang tidak dapat dan protes ke desa, kami pun bermusyawarah," katanya.
Penelurusan pun dilakukan, "Saya hanya dapat 160 ribu pak, malah saya di suruh bohong. Kalau ada yang tanya jawab saja 300 ribu," ungkap seorang ibu warga Desa Tambelang kepada wartawan.
"Saya malah punya kartu merah putih, tidak pernah dapat pak, sekalinya dapat malah dipotong," tambah sang kakek kepada wartawan.
Karyadi, Sekdes Desa Tambelang juga mengakui terjadi potongan BLT DD tersebut. Ironisnya, lpj yang dibuat adalah sebesar Rp 300.000,‐ sesuai aturannya, tidak seperti kenyataannya.
Salah satu nara sumber pun menerangkan bahwa Sekdes Karyadi mengaku terlibat atas proses perencanaan dana BLT DD yang akan di bagikan kepada warga tersebut.
"Jangan dilaporkan wak, kalau dilaporkan ada tiga orang yang kena, saya (sekdes), pj kuwu, dan kuwu yang sekarang," ujar Karyadi melalui Rinta.
Saat di hubungi via whatsapp, Jum'at (01/03/2024) Sekdes meminta waktu karena akan menghubungi pj kuwu saat itu untuk berkordinasi.
Karso pun mengetahui bahwa BLT DD sesungguhnya adalah Rp 300.000,‐ , dan di akuinya yang di bagikan kepada 57 KPM sejumlah Rp 160.000,‐ .
Ketua BPD pun menjelaskan kronologis awal kenapa BLT DD Desa Tambelang bisa di potong. "Karena banyak warga yang tidak dapat dan protes ke desa, kami pun bermusyawarah," katanya.
Penelurusan pun dilakukan, "Saya hanya dapat 160 ribu pak, malah saya di suruh bohong. Kalau ada yang tanya jawab saja 300 ribu," ungkap seorang ibu warga Desa Tambelang kepada wartawan.
"Saya malah punya kartu merah putih, tidak pernah dapat pak, sekalinya dapat malah dipotong," tambah sang kakek kepada wartawan.
Karyadi, Sekdes Desa Tambelang juga mengakui terjadi potongan BLT DD tersebut. Ironisnya, lpj yang dibuat adalah sebesar Rp 300.000,‐ sesuai aturannya, tidak seperti kenyataannya.
Salah satu nara sumber pun menerangkan bahwa Sekdes Karyadi mengaku terlibat atas proses perencanaan dana BLT DD yang akan di bagikan kepada warga tersebut.
"Jangan dilaporkan wak, kalau dilaporkan ada tiga orang yang kena, saya (sekdes), pj kuwu, dan kuwu yang sekarang," ujar Karyadi melalui Rinta.
Saat di hubungi via whatsapp, Jum'at (01/03/2024) Sekdes meminta waktu karena akan menghubungi pj kuwu saat itu untuk berkordinasi.
Post A Comment:
0 comments: