stop


Suara Semesta (Brebes) -
Harga bawang merah di tingkat petani saat ini sudah menyentuh angka Rp 40 ribu sampai 50 ribu per kilogram. Sedangkan harga di pasar-pasar di Jakarta mencapai Rp 80 ribu per kg.

Bahkan untuk harga di Pasar Kramatjati, Jakarta sudah menyentuh Rp 86 ribu per kg. Tingginya harga bawang merah ini memicu maraknya aksi pencurian bawang merah di Kabupaten Brebes.

Petani dari sejumlah desa di Kabupaten Brebes mengeluhkan banyaknya aksi pencurian bawang merah di tengah harga yang melambung tinggi.

Menurut petani, aksi pencurian terjadi pada malam hari saat para petani lengah tak menunggui lahan tanaman bawang merah miliknya yang hampir dipanen.

Saat pagi harinya, mereka sudah mendapati sebagian tanaman bawang merah di sawahnya hilang.Petani asal Desa Desa Luwungbata Kecamatan Tanjung, Sunar mengaku hasil panen bawang merahnya dicuri saat dijemur di dekat sawahnya.

Ia kehilangan kurang lebih 100 kilogram atau satu kwintal imbas dari aksi pencurian itu. Selain bawang merah, ada juga petani lain yang kehilangan padi yang baru dipanen.“Kurang lebih ada satu kwintal yang diambil saat dijemur. Saat itu, sedang bawang sedang dijemur di sawah habis panen. Terus beberapa hari memang tidak menengok disawah karena kurang enak badan,” kata Sunar saat dikonfirmasi, Jumat 26 April 2024.

“Setelah di tengok, ternyata sudah hilang hampir satu kwintal,” lanjut dia.

Petani lain, Riani menyebut, dirinya sempat menjual bawang merah merah di kisaran Rp 28 ribu per kg sebelum Lebaran. Namun, setelah Lebaran ia menjualnya dengan harga Rp11 ribu karena ukurannya lebih kecil.Kalau sebelum Lebaran itu saya jual Rp28 ribu per kilo, saat itu harga sedang mulai naik. Setelah lebaran dijual murah karena kondisi bawang kurang sehat karena kurang air,” jelasnya.

Ani menyebutkan, saat ini banyak petani yang memilih untuk menjaga tanaman bawang merahnya di sawah. Hal ini untuk mengantisipasi aksi pencurian.Saudara saya ada yang sampai jaga di sawah. Saat ini bawang merah miliknya sudah panen dan dijemur di sawah untuk bibit. Jadi, dia rela menjaganya di sawah,” ucapnya.

“Ada juga petani lain yang menjaga bawang yang belum panen. Karena bawangnya bagus, jadi dia rela jaga di sawah. Memang sebelumnya juga petani itu pernah kehilangan padi yang sedang di jemur,” tandasnya.

Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Dian Alex Chandra mengatakan, soal maraknya akai pencurian bawang merah, ia meminta para petani menjaga tanamannya.

Alex mengaku sempat mendengar adanya kasus pencurian bawang merah di Kecamatan Jatibarang. Ia pun mengimbau agar petani menjaga tanamannya, karena ada jam rawan menjelang Magrib dan menjelang Subuh.

“Karena kebetulan bawang mahal. Petani kadang tidak atau susah menjaga tanamannya. Misal 1 orang jaga seperempat hektare. Kalau bisa memang dijaga,” pungkasnya. (danang)
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments: