Suara Semesta (Tarakan, Kalimantan Utara) - Diduga calo speed rugikan puluhan penumpang yang hendak melanjutkan perjalanan menuju Tanjung Selor, Kalimantan Utara. (Sabtu,18/05/24)
Puluhan penumpang kapal PELNI yang baru tiba di Pelabuhan Malundung Tarakan dan hendak bepergian ke Tanjung Selor di tawarkan jasa perjalanan speedbot oleh calo yang tidak di ketahui namanya.
Salah satu penumpang menjelaskan, awalnya calon penumpang speed memastikan pelabuhan yang akan di lewatinya adalah melalui pelabuhan SDF Tarakan (Pelabuhan Legal/Resmi)
Calo tersebut kemudian menyampaikan bahwa pelabuhan SDF sedang rusak dan sementara di perbaiki.
Puluhan calon penumpang speed tersebut kemudian mengikuti arahan bersama calo menuju Pelabuhan Besi yang tidak jauh dari Pelabuhan Malundung Tarakan.
Bertolak dari Pelabuhan Malundung, Calo kemudian mengangkut barang dengan meminta upah angkut barang menggunakan gerobak per-orang sebesar Rp100.000,‐
Kemudian Calo melanjutkan angkut barang dengan menggunakan Mikrolet atau taxi kota sebesar Rp50.000,‐ / orang.
Perjalanan tidak sampai disitu, penumpang harus membayar lagi sebesar 50 ribu hingga 100 ribu rupiah menuju ujung pelabuhan besi (pelabuhan tidak resmi).
Selanjutnya penumpang dibebankan lagi biaya tambahan 20 ribu-50 ribu rupiah untuk menurunkan barang di dalam speed tersebut.
Hingga keberangkatan, banyak Penumpang mengeluh tidak mendapatkan tiket speed sebagai bukti pembayaran yang resmi.
Penumpang menduga bahwa pelabuhan tersebut ilegal dan jasa transportasi tersebut tidak memiliki Asuransi.
"Ini pelabuhan ilegal, Kami tidak mendapatkan pelayanan yang baik, tidak diberi tiket speed dan ternyata pelabuhan SDF sebenarnya tidak dalam renovasi, kami di bohongi," terang salah satu penumpang kepada media ini.
Hal ini terbongkar sejak salah satu penumpang speed menelpon kerabatnya yang berada di Tarakan dan menceritakan ulah calo tersebut.
Ironisnya setelah diketahui calo tersebut sudah membohongi para penumpang dengan keterangannya pelabuhan SDF sedang tutup karena renovasi itu tidak benar ia berharap agar aparat yang berwenang di Kota Tarakan dapat melakukan tindakan agar tidak merugikan penumpang lainnya. (TS)
Post A Comment:
0 comments: