Suara Semesta - [Kota Cirebon], anggaran SMAN 1 Cirebon menjadi viral di media sosial dan mendapat perhatian dari Anggota DPR RI, Ono Surono. Ono mempertanyakan pertemuan antara orang tua siswa dan pengurus komite sekolah terkait anggaran sebesar Rp 3,315 miliar untuk program siswa.
Ia menyoroti bahwa jika anggaran tersebut dibagi untuk 349 siswa, maka setiap orang tua diharapkan membayar sekitar Rp 9,5 juta. Ono bertanya, “Apakah semua orang tua ikhlas memberikan sumbangan sebesar itu?” Ia juga mengunggah bukti pembayaran Rp 7,5 juta yang dilakukan oleh beberapa orang tua ke rekening Bendahara Komite SMAN 1 Cirebon.
Menanggapi hal ini, Kepala SMAN 1 Cirebon, Naning Priyatnaningsih, menjelaskan bahwa apa yang dipertanyakan di media sosial berkaitan dengan rapat komite tahun 2023 dan bukan rapat yang diadakan oleh pihak sekolah. “Kami dari pihak sekolah hanya menyampaikan program. Di SMAN 1 Cirebon, banyak program yang memerlukan dana partisipasi,” ujar Naning dalam wawancaranya dengan radarcirebon.com pada Senin, 29 Juli 2024.
Naning menambahkan bahwa partisipasi dari orang tua siswa bersifat tidak mengikat. Meskipun nilai partisipasi yang disebutkan adalah Rp 9,5 juta, banyak orang tua siswa yang tidak membayar sama sekali. “Alhamdulillah, banyak orang tua yang mengajukan keringanan dan tidak membayar sama sekali. Angka Rp 7,5 juta adalah bagi mereka yang mampu dan bersedia membayar,” ungkapnya.
Dia juga menekankan bahwa pembayaran dilakukan langsung ke Komite Sekolah, bukan melalui sekolah, sesuai dengan mekanisme partisipasi dalam pembiayaan pendidikan yang diatur pemerintah. “Partisipasi masyarakat melalui komite sekolah, bukan lewat sekolah,” jelas Naning.
Anggota Komite SMAN 1 Cirebon, Iing Ismail, menyampaikan apresiasi terhadap pertanyaan Ono Surono melalui media sosial. Iing menjelaskan bahwa pertemuan tersebut adalah rapat komite yang berlangsung tahun lalu dan berdasarkan Pergub 44 dan 75 tahun 2022. Aturan tersebut mengatur pemenuhan anggaran sekolah, bukan hanya mengandalkan BOS dan BOPD.
Iing mengkritik bahwa BOS dan BOPD yang diberikan tidak selalu mencukupi kebutuhan setiap sekolah, khususnya SMAN 1 Cirebon yang merupakan sekolah dengan berbagai prestasi. “SMA 1 Cirebon adalah sekolah juara dengan banyak piala. Untuk menjadi juara, diperlukan dana tambahan untuk latihan dan dukungan lainnya,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa angka yang muncul adalah rencana awal, dan Rp 7,5 juta ditetapkan melalui musyawarah orang tua. Dalam praktiknya, banyak orang tua yang mengajukan keberatan dan memutuskan untuk tidak membayar. “Fungsi dan tugas komite adalah mengumpulkan dan menyalurkan dana. Ada orang tua yang mentransfer Rp 100 ribu, Rp 200 ribu, Rp 3 juta, hingga Rp 7,5 juta,” tambah Iing.
Editor: Redaksi SuaraSemesta
Sumber: RADARCIREBON.COM
Post A Comment:
0 comments: