Suara Semesta - Jakarta, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia turun menjadi 25,27 juta jiwa pada Maret 2024. Jumlah ini menurun 0,68 juta jiwa dibandingkan Maret 2023, dengan penurunan 0,33 persen.
Plt Sekretaris Utama BPS Imam Machdi dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (1/7/2024), mengatakan bahwa tingkat kemiskinan pada Maret 2024 ini sudah lebih rendah dibandingkan kondisi sebelum pandemi COVID-19. Meskipun, jumlah penduduk miskin RI sempat meningkat pada masa pandemi COVID-19.
Imam menambahkan bahwa setelah sempat meningkat pada masa pandemi sebelumnya, tingkat kemiskinan terus menurun sejak Maret 2021. Garis kemiskinan pada Maret 2024 ditetapkan sebesar Rp 582.932 per kapita, naik 5,9 persen dibandingkan Maret 2023.
Berdasarkan komponen, pengeluaran makanan masih mendominasi garis kemiskinan di RI mencapai 74,44 persen. Sementara komoditas non-makanan menyumbang 25,56 persen. Berdasarkan wilayah, penduduk miskin masih terkonsentrasi di pulau Jawa dan Sumatera.
Namun, penurunan tingkat kemiskinan terbesar terjadi di Bali dan Nusa Tenggara, yaitu sebesar 0,57 persen poin dari 13,29 persen pada Maret 2023 menjadi 12,72 persen pada Maret 2024. Dengan perkembangan tersebut, jumlah penduduk miskin turun 3,06 juta orang atau turun 2,22 poin persentase dalam 10 tahun terakhir. Atau data rata-rata penduduk miskin turun 300 ribu orang per tahun.
"Tingkat kemiskinan 9,03 persen merupakan yang terendah dalam 1 dekade terakhir," ujar Imam Machdi. Tingkat kemiskinan ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah dalam mengurangi kemiskinan telah berdampak positif pada masyarakat.
Editor: Sofyan ghozali
Sumber: Liputan6.com
Post A Comment:
0 comments: