Suara Semesta  | Cirebon - 5 September 2024, Perkembangan teknologi yang begitu pesat di era digital saat ini membawa pengaruh yang tidak bisa dihindari, terutama bagi anak-anak sekolah dan remaja. Di balik berbagai manfaat yang ditawarkan oleh kemajuan ini, muncul pula berbagai kebiasaan buruk yang semakin mengkhawatirkan. Niko Andri Lesmana, seorang pakar hipnotis dan hipnoterapi berasal dari kota Cirebon, yang juga pemilik akun YouTube Caruban Misteri Channel, menyoroti fenomena ini dengan serius. Ia percaya bahwa salah satu solusi yang dapat membantu mengatasi  buruk digitalisasi pada generasi muda adalah penerapan metode hipnoterapi di lingkungan sekolah.

Dalam pandangan Niko, salah satu masalah utama yang dihadapi generasi muda saat ini adalah kecanduan game online dan penggunaan media sosial yang tidak terkendali. "Anak-anak semakin tenggelam dalam dunia virtual, menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain game atau bersosialisasi di media sosial tanpa pengawasan yang memadai," kata Niko dalam sebuah wawancara. Hal ini, menurutnya, bukan hanya menyebabkan anak-anak menjadi malas dan kehilangan minat untuk melakukan aktivitas produktif, tetapi juga menimbulkan krisis tata krama di kalangan remaja.

Tidak jarang, remaja lebih tertarik membuat atau menonton konten negatif, seperti video tawuran atau tantangan berbahaya, demi popularitas dan pengakuan di media sosial. "Ada dorongan besar bagi mereka untuk mencoba hal-hal yang sebenarnya terlarang, hanya demi mendapatkan perhatian," tambahnya. Krisis ini, menurut Niko, merupakan hasil dari kurangnya pemahaman orang tua tentang dunia digital serta minimnya pengawasan terhadap aktivitas anak-anak di dunia maya.

Sebagai pakar hipnotis dan hipnoterapi, Niko meyakini bahwa salah satu solusi yang efektif adalah dengan mengaplikasikan metode hipnoterapi di lingkungan sekolah. Hipnoterapi, menurutnya, dapat membantu memberikan sugesti positif langsung ke alam pikiran bawah sadar setiap pelajar, sehingga mereka bisa lebih termotivasi untuk mengembangkan kebiasaan baik. "Dengan hipnoterapi, kita bisa menanamkan nilai-nilai positif dan etika yang baik sejak dini, dan Ini tidak akan menggantikan peran guru, tetapi justru memperkuat pendidikan karakter yang sudah diajarkan di sekolah," ujarnya.

Niko juga menekankan bahwa penerapan hipnoterapi di sekolah bukan berarti memanipulasi pikiran anak-anak, tetapi membantu mereka membangun ketahanan mental dan mengarahkan mereka untuk mengambil keputusan yang lebih baik. "Dengan memberikan sugesti positif, kita bisa membantu pelajar untuk lebih fokus, disiplin, dan memiliki motivasi kuat untuk meraih hal-hal baik, daripada tergoda oleh aktivitas negatif yang mereka temui di dunia digital," jelasnya.

Hipnoterapi juga dapat digunakan untuk mengatasi masalah-masalah lain yang sering dihadapi oleh pelajar, seperti stres, kecemasan, dan kurangnya rasa percaya diri. Niko percaya bahwa dengan pendekatan ini, sekolah bisa menjadi tempat yang lebih mendukung perkembangan mental dan emosional anak-anak di tengah derasnya arus informasi yang sering kali membingungkan mereka.

Selain itu, Niko menekankan pentingnya peran orang tua dalam membimbing anak-anak mereka. "Orang tua dan guru harus bekerja sama untuk memberikan bimbingan dan pengawasan yang cukup. Hipnoterapi hanyalah salah satu alat yang bisa membantu, tapi yang terpenting adalah bagaimana kita, sebagai orang dewasa, terlibat aktif dalam membentuk karakter anak-anak kita," tuturnya.

Menghadapi tantangan era digital ini, Niko mengajak masyarakat untuk lebih terbuka terhadap metode-metode baru yang bisa membantu mengarahkan generasi muda ke arah yang lebih positif. Hipnoterapi di sekolah, menurutnya, bisa menjadi salah satu solusi inovatif untuk menghadapi masalah kecanduan game, penggunaan media sosial yang tidak sehat, dan aktivitas negatif lainnya yang kini marak di kalangan anak-anak sekolah dan remaja.

Dengan penerapan metode ini, Niko berharap generasi muda tidak hanya terhindar dari dampak buruk era digital, tetapi juga lebih siap menghadapi tantangan di masa depan dengan sikap yang lebih positif, produktif, dan beretika.

(Ramadhan)
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

stop