stop


Suara Semesta (Cirebon) -
Dewan Pimpinan Cabang  Pejuang Siliwangi Indonesia Bersatu Kabupaten Cirebon memperingati Hari Pahlawanan  tahun 2024 yang  ke  65, hal ini didasarkan pada penetapannya di tahun 1959 melalui Keputusan Presiden Nomor 316 yang ditanda tangani oleh Presiden Soekarno.  (10/11/2024)

Dikatakan Ketua DPC PSIB Marwah, S.S.T., M.M., memperingati Hari Pahlawan tahun 2024 berbeda dengan tahun kemarin, pasalnya. Tahun kemarin DPC PSIB Kab. Cirebon melakukan Ziarah  tabur bunga  di makam Pahlawan Pangeran Cakra Buana Kelurahan Gegunung Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon. Sedang untuk tahun ini Menziarahi Makam-makam Waliyullah  Syek Datul Kahfi, Syekh Syarif Hidayatullah, Syek Tolkha, dan  Pangeran Badar beliau-beliau ini sering dilupakan oleh warga bangsa khususnya umat Islam. Begitu besar jasa beliau terutama Syek Syarif Hidayatullah atau lebih dikenal Sunan Gunung Djati seorang  Ulama/Waliyullah /Politikus Ulung banyak menaklukan kasultanan Cirebon dan Banten menyebarkan Islam di sebagain besar di Wilayah Jawa Barat dan Banten. Saat itu berhasil mengubah Cirebon menjadi pusat industri niaga dan pergaulan dunia , ia juga satu-satunya anggota dewan wali sanga yang memimpin pemerintahan dan keturunan ke delapan dari Nabi Muhammad SAW.

Lanjut dikatakan Marwah, pihaknya  berencana untuk kegiatan DPC PSIB Kab Cirebon akhir tahun  akan menyelenggarakan The Family Ghetering bermalam kawasan pegunungan di Desa Kedongdong Kecamtan Dukupuntang Kabupaten Cirebon, pungkasnya.

Sementara Dewan Penasehat DPC PSIB Kabupaten Cirebon  MUSTAMID.A.M, S.Pd., S.H., M.H., C.L.A.  yang juga Dewan Penasehat Kongres Advokat Indonesia Provinsi Jawa Barat, memimpin langsung sholat berjama1ah dan  lstighotsah bersama sambil menziarahi makam-makam Waliyullah yang telah disebutkan di atas. Inti dari kegiatan memperingati hari Pahlawan 10 Nopember tersebut dapat mengambil hikmahnya adalah agar kita semua tidak melupakan sejarah  berkat beliau-beliaulah  pondasi peradaban Islam di Nusantara ini ditanjapkan, disamping itu beliau Sunan Gunung Djati seorang ulama besar, Wali sanga, politikus ulung dan sangat mengusai Ilmu pemerintahan.  Hikmah lainnya adalah menumbuhkan rasa nasionalisme dan bela negara  serta mengenalkan kepada warga bangsa dimana makam-makam  beliau-beliau dikebumikan.  Jasanya begitu besar terhadap negeri ini  yang tanpa mengharpkan balasan.

Masih dikatakan Mustamid., Pencetus pertempuran 10 Nopember 1945  di Surabaya adalah Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo / Rd. Suryo Gubernur Jawa Timur pada saat itu. Tentara Inggris di Komando Brigadir Jendral Mallabay mendarat di Surabaya intinya adalah hendak melucuti senjata tentara Jepang. Saat itu terjadila pertempuran antara TNI dengan tentara Inggris dan tewaslah Brigadir Jendral Mallabay mobilnya meledak oleh granat, dan 1600 (Seribu enam ratus) tentara Inggris meninggap. Sementara Rakyat Surabaya 20.000 menjadi korban dan 150.000 meninggal dunia. Tidak kalah penting juga kala itu, Bun Tomo  atau Sutomo  pidatonya berhasil mengobarkan semangat arek arek surabya untuk ikut membantu dalam pertempuran tersebut.

Komandan Korp Wira Bhakti UPENDI, S.H. yang masih tercatat sebagai Kepolisian Repubik Indonesia Wilayah Hukum Polres Kota Cirebon. Menyambut baik atas kegiatan yang telah diselenggarakan oleh DPC PSIB Kabupaten Cirebon dibawah kepemimpiman Ibu Marwah, S.ST., M.M. semoga setiap tahun kegiatan semacam ini tetap diadakan, saya merasa senang bahkan ketika kita sama-sama Istighotsa yang dipimpin oleh Dewan Penasehat pak Mustamid hati merasa tenang dan ingat tentang kematian kehidupan dunia hanya sementara, tutur Upendi.

Baca Juga

Post A Comment:

0 comments: