Suara Semesta | Kabupaten Cirebon, Hujan deras yang terus mengguyur wilayah Mandirancan dan sekitarnya selama dua hari terakhir menyebabkan banjir besar di sepanjang bantaran Sungai Cipager. Peristiwa ini menjadi banjir terparah dalam beberapa dekade terakhir, melanda kawasan Desa Megu Gede hingga Setu Wetan.
Camat Weru, Hevazi Aldahary, didampingi Kapolsek Weru, Kompol Sudarman, S.H., M.H., bersama Kuwu Setu Wetan, langsung terjun ke lokasi banjir. Mereka meninjau kondisi warga yang terdampak dan mengoordinasikan evakuasi korban banjir yang terjebak di perkampungan.
"Kami segera menerjunkan tim untuk membantu masyarakat. Koordinasi dengan Polresta Cirebon dan BPBD juga dilakukan untuk mempercepat penanganan," ujar Camat Weru saat ditemui di lokasi.
Tak lama setelah itu, tim dari Polresta Cirebon dan BPBD tiba dengan peralatan lengkap, termasuk perahu karet, untuk mengevakuasi warga ke tempat aman. Warga yang terdampak ditempatkan sementara di Masjid Maqbuluddar sebagai lokasi pengungsian darurat.
Menurut data sementara, kawasan Blok Grewal, yang berada di bantaran Sungai Cipager dan perumahan Setu Wetan, menjadi lokasi terdampak paling parah. Banjir merendam rumah-rumah warga hingga setinggi dada orang dewasa.
Pemerintah Kecamatan Weru mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat curah hujan masih tinggi. Upaya pendistribusian bantuan logistik dan perbaikan fasilitas umum terus dilakukan.
"Kami akan memastikan semua warga terdampak mendapatkan bantuan dan tempat tinggal sementara hingga kondisi membaik," tegas Kapolsek Weru.
Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi dan penanganan darurat masih berlangsung di beberapa titik banjir. Pemerintah daerah juga meminta warga di sekitar Sungai Cipager untuk selalu siaga dan melaporkan jika terjadi peningkatan debit air.
(Ramadhan)
Post A Comment:
0 comments: